Catatan Asep Haryono
Pada bulan Juni 2016 yang lalu, saya sekeluarga berkesempatan menikmati suasana Ramadhan dan Idul Fitri di Desa Pundak IV Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo, sekitar 1 jam perjalanan mobil dari kota Pelajar Djogjakarta. Yang unik dari Dusun Kembang ini ternyata memiliki usaha gotong royong dengan swadaya dan swakarsa mereka memproduksi Abon Ayam khas Dusun Kembang Kulon Progo.
Usaha pengolahan dan pembuatan Abon Ayam yang dimiliki oleh warga Dusun Kembang Nanggulan Kulon Progo ini ternyata sudah digeluti sejak dua tahun yang lalu. Adalah kelompok pemberdayaan perempuan yang diberi nama “Sumber Ayem” telah mempelopori usaha kerajinan Abon Ayam ini yang ternyata mampu mengerakkan perekonomian warga Pundak IV sekalius memberdayakan potensi kaum perempuan di desa terebut.
Bagaimana proses pembuatan Abon Sapi sederhana yang dilakukan oleh warga Pundak IV dan bagaimana mereka memasarkannya hingga ke tangan konsumen berikut catatannya.
Prospek Cerah, Perlu Bantuan Modal
“Usaha pembuatan abon ayam ini sudah berlangsung sejak tahun 2014 dan saat itu masih sangat sederhana dan belum mendapat bantuan peralatan dari pihak manapun namun seiring dengan berjalannya waktu beberapa peralatan sumbangan dari warga dan juga bantuan keuangan dan peralatan pembuatan abon ayam dari PT Sari Husada (Susu SGM)” tegas Ngafiah, ketua KPK Sumber Ayam kepada penulis.
Ngafiah menceritakan sejak dari pertama kali Kelompok Petani Kecil (KPK) Sumber Ayam ini berdiri sejak tahun 2014 yang lalu anggotanya masih sedikit. Modal yang dihimpun dari para anggota kelompoknya sebesar Rp.200.000 per kepala keluarga yang ada di Pundak IV dikumpulkan menjadi modal bergulir.
“Dari dana yang dhimpun dari anggota inilah kemudian dibelikan peralatan untuk pembuatan Abon Ayam dan ternyata prospeknya sangat cerah” tegas Nyafiah dengan mata berbinar binar.
Kabupaten Kulon Progo yang menjadi basis pengembangan usaha mikro ini terbilang berhasil terbukti dengan semaraknya kelompok ibu ibu dan perempuan di Kabupaten ini khususnya terhadap warga binaan usaha mikro KPK Sumber Ayam yang berada di Desa Kembang, Pundak IV Nannggulan ini.
Yang menjadi mitranya adalah PT Sari Husada (SGM) dan bantuan pinjaman modal dan pendampingan
Sekali Produk 83 Bungkus
“Visi dan Misi daripada KPK Sumber Ayem ini adalah membangun kemampuan kaum perempuan peternak Kulon Progo menjadi kuat dan mandiri, dan misinya adalah menciptakan Sumber Daya Manusia yang professional dengan memberikan pinjaman lunak sebagai penguatan modal kelompok” kata Ngayifah, Ketua Kelompok
Dalam proses pengerjaan dan pembuatan usaha abon ayam ini tentu memerlukan banyak peralatan yang dibutuhkan agar proses pembuatan abon ayam berjalan dengan baik.
“Khusus untuk peralatan pembuatan abon ayam nya sendiri seperti kompor gas, Wajan, Timbangan, Baskom, dan pealatan lainnya beradal dari banyak donator” tegas Ngafiah.
Saat penulis menyaksikan proses pembuatan abon ayam nya (28/6) melibatkan banyak kaum perempuan warga Pundak IV. KPK Sumber Ayem yang dipimping Ngafiah ini tercatat pernah memperoleh Penghargaan sebgai KPK Harapan III Tingkat Propinsi D.I Yogyakarta pada tahun 2003 yang lalu
Ketika saya bertanya berapa kali produksi abon ayam ini dalam sebulan atau bagaimana proses produksinya apakah berdasarkan pesanan (order) baru proses produksi.
“Seperti hari ini kita memproduksi abon ayam dengan kapasitas 15 Kilogram mampu memproduksi 83 bungkus Abon Ayam dan siap dipasarkan ke beberapa toko dan warung terdekat sebelum melangkah kepada retailer besar seperti minimarket” tegas Ngafah
Bagaimana proses pembuatan abon ayam ini sebenarnya cukup mudah. “Ayam yang sehat kemudian disembelih, dibersihkan kemudian direbus untuk kemudian dipisahkan antara tulang belulang dan dagingnya kemudian ditumbuk” tegas Ngafiah.
Proses selanjutnya adalah mencampurkan aneka bumbu yang sehat tidak menggunakan bahan pengawet atau pewarna dan kemudian digoreng dengan menggunakan minyak sayur yang baru sampai kering.
“Selanjutnya diangkat kemudian dimasukkan ke dalam mesin pengering (Dry) agar terpisah dengan minyaknya barulah dikemas dalam bungkus yang menarik” kata Ngaifah
Untuk menjamin produk abon ayam nya aman dikonsumsi, KPK Sumber Ayam yang dpimpinnya masih memerlukan uji dari Balai Kesehatan dan izin serifikat Halal agar bisa lebih diterima oleh konsumennya. “ Khusus untuk pengurusan pengujian kesehatan dan kehalalannya masih dalam proses dan semoga bisa turun lebih cepat” tegas mas Irfan , koordinator atau pendamping daripada KSM Sumber Ayem ini. (Asep Haryono)
Usaha pengolahan dan pembuatan Abon Ayam yang dimiliki oleh warga Dusun Kembang Nanggulan Kulon Progo ini ternyata sudah digeluti sejak dua tahun yang lalu. Adalah kelompok pemberdayaan perempuan yang diberi nama “Sumber Ayem” telah mempelopori usaha kerajinan Abon Ayam ini yang ternyata mampu mengerakkan perekonomian warga Pundak IV sekalius memberdayakan potensi kaum perempuan di desa terebut.
Bagaimana proses pembuatan Abon Sapi sederhana yang dilakukan oleh warga Pundak IV dan bagaimana mereka memasarkannya hingga ke tangan konsumen berikut catatannya.
Prospek Cerah, Perlu Bantuan Modal
“Usaha pembuatan abon ayam ini sudah berlangsung sejak tahun 2014 dan saat itu masih sangat sederhana dan belum mendapat bantuan peralatan dari pihak manapun namun seiring dengan berjalannya waktu beberapa peralatan sumbangan dari warga dan juga bantuan keuangan dan peralatan pembuatan abon ayam dari PT Sari Husada (Susu SGM)” tegas Ngafiah, ketua KPK Sumber Ayam kepada penulis.
Ngafiah menceritakan sejak dari pertama kali Kelompok Petani Kecil (KPK) Sumber Ayam ini berdiri sejak tahun 2014 yang lalu anggotanya masih sedikit. Modal yang dihimpun dari para anggota kelompoknya sebesar Rp.200.000 per kepala keluarga yang ada di Pundak IV dikumpulkan menjadi modal bergulir.
“Dari dana yang dhimpun dari anggota inilah kemudian dibelikan peralatan untuk pembuatan Abon Ayam dan ternyata prospeknya sangat cerah” tegas Nyafiah dengan mata berbinar binar.
Kabupaten Kulon Progo yang menjadi basis pengembangan usaha mikro ini terbilang berhasil terbukti dengan semaraknya kelompok ibu ibu dan perempuan di Kabupaten ini khususnya terhadap warga binaan usaha mikro KPK Sumber Ayam yang berada di Desa Kembang, Pundak IV Nannggulan ini.
Yang menjadi mitranya adalah PT Sari Husada (SGM) dan bantuan pinjaman modal dan pendampingan
Sekali Produk 83 Bungkus
“Visi dan Misi daripada KPK Sumber Ayem ini adalah membangun kemampuan kaum perempuan peternak Kulon Progo menjadi kuat dan mandiri, dan misinya adalah menciptakan Sumber Daya Manusia yang professional dengan memberikan pinjaman lunak sebagai penguatan modal kelompok” kata Ngayifah, Ketua Kelompok
Dalam proses pengerjaan dan pembuatan usaha abon ayam ini tentu memerlukan banyak peralatan yang dibutuhkan agar proses pembuatan abon ayam berjalan dengan baik.
“Khusus untuk peralatan pembuatan abon ayam nya sendiri seperti kompor gas, Wajan, Timbangan, Baskom, dan pealatan lainnya beradal dari banyak donator” tegas Ngafiah.
Saat penulis menyaksikan proses pembuatan abon ayam nya (28/6) melibatkan banyak kaum perempuan warga Pundak IV. KPK Sumber Ayem yang dipimping Ngafiah ini tercatat pernah memperoleh Penghargaan sebgai KPK Harapan III Tingkat Propinsi D.I Yogyakarta pada tahun 2003 yang lalu
Ketika saya bertanya berapa kali produksi abon ayam ini dalam sebulan atau bagaimana proses produksinya apakah berdasarkan pesanan (order) baru proses produksi.
“Seperti hari ini kita memproduksi abon ayam dengan kapasitas 15 Kilogram mampu memproduksi 83 bungkus Abon Ayam dan siap dipasarkan ke beberapa toko dan warung terdekat sebelum melangkah kepada retailer besar seperti minimarket” tegas Ngafah
Bagaimana proses pembuatan abon ayam ini sebenarnya cukup mudah. “Ayam yang sehat kemudian disembelih, dibersihkan kemudian direbus untuk kemudian dipisahkan antara tulang belulang dan dagingnya kemudian ditumbuk” tegas Ngafiah.
Proses selanjutnya adalah mencampurkan aneka bumbu yang sehat tidak menggunakan bahan pengawet atau pewarna dan kemudian digoreng dengan menggunakan minyak sayur yang baru sampai kering.
“Selanjutnya diangkat kemudian dimasukkan ke dalam mesin pengering (Dry) agar terpisah dengan minyaknya barulah dikemas dalam bungkus yang menarik” kata Ngaifah
Untuk menjamin produk abon ayam nya aman dikonsumsi, KPK Sumber Ayam yang dpimpinnya masih memerlukan uji dari Balai Kesehatan dan izin serifikat Halal agar bisa lebih diterima oleh konsumennya. “ Khusus untuk pengurusan pengujian kesehatan dan kehalalannya masih dalam proses dan semoga bisa turun lebih cepat” tegas mas Irfan , koordinator atau pendamping daripada KSM Sumber Ayem ini. (Asep Haryono)
![]() |
Ibu ibu Kelompok Petani Kecil (KPK) Sumber Ayem Pundak IV Nanggulan bergotong royong mengerjakan proses awal pembuatan abon ayam. Foto Asep Haryono |
![]() |
Ayam yang sudah direbus masak kemudian dipisahkan antara tulang dengan dagingnya Foto Asep Haryono |
![]() |
Ayam yang sudah diberi bumbu bumbu alami kemudian dimasak dengan minyak yang sehat sampai kering Foto Asep Haryono |
![]() |
Proses selanjutnya adalah sentuhan akhir yakni memisahkan lagi menjadi adonan abon ayam yang siap dipacking Foto Asep Haryono |
![]() |
Ibu ibu Kelompok Petani Kecil (KPK) Sumber Ayem Pundak IV Nanggulan bergotong royong mengerjakan proses pemisahan abon ayam ini untuk kemudian proses pembungkusan dalam kemasan Foto Asep Haryono |
![]() |
Proses pembungkusan dalam kemasan dengan timbangan khsusus, Setiap bungkus kemasan beratnya 1 ons. Foto Asep Haryono |
![]() |
Abon AYam Cap Enak produksi Kelompok Petani Kecil (KPK) Sumber Ayem Pundak IV Nanggulan siap dipasarkan. Foto Asep Haryono |
0 Comments
EmoticonEmoticon