Di daerah Anqing,Desa Dongshan, Provinsi Anhui, Tiongkok, ada seorang nenek berusia 74 tahun bermarga Hu. 25 tahun yang lalu, seorang bayi perempuan yang baru lahir kira-kira baru berumur 40 hari dibuang di dekat rumahnya.
Saat itu, nenek Hu yang sudah berusia 49 tahun membawa pulang bayi itu tanpa mempedulikan tentangan dari suaminya. Ia merawat bayi itu dengan telaten.
Karena tak sanggup membeli susu, nenek Hu terpaksa memasak bubur, sesuap demi sesuap memberi makan bayi itu. Saat usia bayi mungil itu menginjak 4 tahun, suami nenek Hu pun meninggal.
Demi membesarkan putrinya itu, nenek Hu menjual sayuran sambil memungut sampah daur ulang buat tambahan biaya untuk menyekolahkan putrinya.
25 tahun kemudian, bayi mungil itu pun tumbuh dewasa, bahkan sudah menikah dan memiliki anak. Putrinya punya usaha sendiri dan tinggal di kota bersama suaminya.
Namun, ia tidak pernah melupakan jasa nenek Hu yang telah merawat dan membesarkannya dengan susah payah.
Selama ini, nenek Hu tinggal di rumah yang reot dan sudah tua.
Putri dan menantunya kemudian menghabiskan sekitar 600 juta rupiah membangun rumah 2 lantai untuk nenek sebagai wujud terima kasihnya !
“Rumah kita sudah reyot dan sangat tua, tidak bisa ditinggali lagi. Dulu ibu selalu berdecak kagum melihat orang lain membangun rumah baru yang besar dan nyaman. ibu selalu berharap suatu hari nanti bisa tinggal di rumah seperti itu. Sekarang sudah salayaknya saya mewujudkan impiannya,”kata putrinya.
Setiap dua atau tiga hari, putrinya selalu pulang menjenguk nenek Hu, ibu angkatnya.
“Ibu yang membesarkanku sejak bayi, sekarang saya yang merawat masa tuanya. Ini adalah kewajibanku,”kata putri angkat nenek Hu.
Meski sudah berusia 74 tahun, tapi nenek Hu tidak terbiasa duduk santai tanpa beraktivitas.
Setiap hari ia pergi ke gunung untuk mengambil kayu bakar, menanam sayuran, juga beternak ayam.
0 Comments
EmoticonEmoticon