Shinta dan Roy memutuskan untuk menikah setelah berpacaran selama kurang lebih 2 tahun. Shinta berasal dari keluarga berada, sedangkan Roy dibesarkan seorang diri oleh sang ibu yang bekerja sebagai seorang pemulung. Pada mulanya orang tua Shinta menentang, namun mengingat Roy yang kini bekerja sebagai pegawai negeri dengan gaji yang lumayan tinggi, mereka akhirnya setuju dengan syarat Roy harus tinggal bersama dengan mereka. Dengan berat hati, Roy menyanggupi syarat tersebut?
Di hari pernikahan Roy dan Shinta, ibu Roy tampil elegan meski hanya mengenakan gaun sederhana. Ketika sampai pada giliran ibu Roy untuk menyampaikan sepatah dua patah kata kepada pengantin, tak disangka sang ibu berkata,”Nak, hari ini adalah hari besar kalian. Ibu tidak tahu harus memberi apa, di luar ada sebuah mobil baru, ibu berikan sebagai hadiah pernikahan kalian. Ibu harap setelah menikah kalian tetap ingat sering pulang ke desa mengunjungi ibu?
Hari itu ibu Roy menjadi sorotan para tamu yang hadir. Tak disangka, ibu Shinta jadi tidak senang karenanya. Setelah pesta berakhir, ibu Shinta bertanya di depan seluruh keluarga besar yang ada,”Roy, kamu sudah belikan tiket bus untuk perjalanan pulang ibumu belum?” Ibu Roy tertegun sesaat kemudian berkata,”Gak apa Roy, ibu ini udah mau balik kok, masih ada urusan di rumah. Kamu sering-sering pulang ke rumah tengokin ibu yah?
Roy tak terima ibunya diperlakukan seperti itu! Meskipun ibunya seorang pemulung, namun tak berarti ia boleh mengusir sang ibu begitu saja! Roy sempat memaksa sang ibu untuk tinggal selama beberapa hari, tetapi ibu Roy bersikeras menolak.
Malam itu Roy dan Shinta membuka amplop pemberian dari para hadirin. Orang tua Shinta memberikan amplop berisi uang sebesar 4 juta Rupiah. Shinta sangat bangga, terlihat dari wajahnya yang tersenyum tanpa henti. Ketika Roy mengambil amplop pemberian dari ibunya, Shinta hanya melirik dengan pandangan merendahkan. Namun tak disangka, ibu Roy memberikan sebuah buku tabungan yang berisi uang sebesar 300 juta Rupiah! Di dalamnya ada secarik kertas bertuliskan “Ini untuk DP rumahmu dan Shinta.”
Ketika itu juga Shinta langsung meminta maaf. “Maafkan aku??Aku telah memandang rendah ibumu karena ia hanya seorang pemulung saja. Tak kusangka ia begitu baik terhadap kita!” ujar Shinta sambil menangis sesungukan.
Roy pun tak menyangka ibunya bisa punya uang sebanyak itu. Ia segera menelpon sang ibu dan menanyakan dari mana datangnya uang dan mobil tersebut. Ibu Roy meu Roy menjawab,”Selama ini ibu terus menabung dari hasil kerja keras seitap pagi dan malam. Ibu tahu akan tiba waktunya kamu akan menikah. Kamu tak usah khawatir, ibu masih punya simpanan disini, cukup untuk ibu pakai.”
Sejak hari itu, Roy dan Shinta selalu pulang ke desa setiap akhir pekan untuk mengunjungi ibu Roy. Orang tua Shinta sempat menyatakan bahwa mereka keberatan jika Roy dan Shinta tak pernah ada di rumah setiap akhir pekan, namun Roy dan Shinta tidak mempedulikannya. Mereka telah sepakat, senin hingga jumat adalah waktu untuk orang tua Shinta, sedangkan sabtu dan minggu adalah waktu untuk berkumpul dengan ibu Roy di desa!
Sumber: happy
0 Comments
EmoticonEmoticon