4 Mitos Seputar ASI dan MPASI yang Masih Dipercaya

loading...

JAKARTA - Di zaman modern ini, masih banyak orangtua yang percaya dengan mitos atau kata orang dulu yang belum tentu semuanya benar. Termasuk diantaranya informasi seputar menyusui di media sosial yang belum bisa dipertanggung jawabkan secara medis.

Selain itu, banyak juga informasi dan mitos yang diperoleh dari orang-orang terdekat. Inilah mengapa orangtua harus bijak dalam mencari informasi yang benar.

"Ketika mendapat nasihat dari orang lain, maka orangtua harus aktif untuk mengkonfirmasi dan mencari info yang benar. Percayai sumber informasi kredibel seperti dokter, organisasi terpercaya atau situs parenting, bukan hanya blog post atau unggahan media sosial tanpa sumber yang jelas," ujar Spesialis anak dr. Yoga Devaera, Sp.A(K).

Terkait hal ini dr. Yoga memberikan contoh seputar mitos ASI dan MPASI yang sering beredar di masyarakat. Berikut ulasannya.

1. Mitos ibu menyusui hanya boleh mengonsumsi makanan hambar
Benar, bahwa ibu menyusui harus memperhatikan apa yang dia makan, tetapi tidak berarti harus ada banyak pantangan. Ibu bisa memakan makanan yang mereka suka, selama tidak berpengaruh buruk ke kesehatan ibu. Misalnya makanan yang dapat menyebabkan alergi. Bahkan, ada keuntungan tersendiri dari ibu yang tidak terlalu banyak pantangan ketika menyusui. Selain membuat ibu senang karena bisa memakan beragam makanan dan mengurangi stress sehingga produksi ASI lebih lancar, si kecil nantinya tidak akan tumbuh menjadi anak yang pilih-pilih makanan, karena sudah diperkenalkan dengan berbagai rasa.

2. Mitos ibu harus berhenti menyusui ketika sedang sakit
Tidak menyusui selama sakit bukan berarti bayi tidak akan tertular penyakit ibu. Di saat ibu menyadari bahwa dia tidak sehat, si kecil kemungkinan sudah mulai terpapar dengan virus atau bakteri penyebab infeksi. Malahan, menyusui ketika sedang sakit akan memberikan antibodi pelindung yang akan menjaga bayi tetap sehat.

3. Mitos setelah kembali bekerja, ibu harus menyapih bayinya
Tentunya hal ini tidak benar. Jika ibu  berkomitmen untuk memerah ASI,  dia tetap bisa memberikan ASI bagi si kecil selama yang dia inginkan. Ibu bisa memerah dua hingga tiga jam sekali di sela pekerjaan. Ibu tetap menyusui di pagi hari sebelum berangkat dan di malam hari. Hal ini akan menjaga produksi ASI ibu tidak berkurang setelah kembali bekerja. Jangan lupa mulai menabung ASI sebelum masa cuti berakhir.

4. Mitos MPASI harus terdiri atas banyak buah dan sayur saja
Selain karbohidrat bayi juga membutuhkan tambahan protein dan terutama zat besi dari makanannya. Zat besi sangat penting untuk kecerdasannya. Zat besi pada sayuran hijau mempunyai penyerapan yang buruk sedangkan zat besi dalam daging merah mempunyai penyerapan yang baik.  Apabila si kecil hanya diberikan buah dan tim sayur yang bisa memicu kekurangan zat besi dan protein. Ibu tidak perlu khawatir pada usia enam bulan saluran cerna bayi sudah siap mencerna sumber protein hewani. Jadi, pastikan MPASI mengandung sumber protein hewani dan sumber zat besi seperti daging merah atau ati ayam.

(alv)

Let's block ads! (Why?)

https://lifestyle.sindonews.com/read/1330593/155/4-mitos-seputar-asi-dan-mpasi-yang-masih-dipercaya-1534320922

0 Comments


EmoticonEmoticon