7 Penyebab Gusi Berdarah, Banyak yang Sudah Konsultasi Dokter Tanpa Solusi


gusi berdarah via catatanherbalsehat.blogspot.com

Gusi berdarah seringkali dianggap remeh oleh beberapa orang. Padahal gusi berdarah bisa berakibat fatal. Yuk ketahui beberapa penyebab gusi berdarah yang sering dialami.

Gusi sering berdarah merupakan salah satu tanda penyakit gusi. Akan tetapi, gusi sering berdarah juga dapat menandakan adanya masalah kesehatan lainnya.

Mungkin gusi Anda berdarah hanya karena Anda kekurangan vitamin. Namun, gusi berdarah juga bisa menjadi tanda leukimia dan hemofilia.

Pendarahan pada gusi ini biasanya diakibatkan oleh plak yang menumpuk menjadi karang gigi. Kuman yang berada di rongga mulut juga bisa menjadi penyebabnya.

Nah, bagi Anda yang belum mengalami gusi berdarah. Baiknya ketahui 7 penyebab gusi berdarah agar kamu terhindar dan bisa mencegahnya sejak sekarang.

Baca Juga : Cara Mengobati Gusi Bengkak yang Disertai Rasa Sakit Maupun yang Tidak

7 Penyebab Gusi Berdarah yang Mungkin Tidak Anda Sadari

Gusi adalah salah satu jaringan penyokong gigi, yang terdiri dari jaringan mukosa yang menutupi tulang maksila dan mandibula didalam rongga mulut.

Namun, kesehatan gusi seringkali dianggap remeh. Sehingga terjadi pendarahan pada gusi yang paling sering dialami setiap orang, baik anak kecil atau pun orang dewasa.

Banyak faktor yang menyebabkan gusi berdarah, salah satunya terjadi akibat menyikat gigi terlalu keras atau memakai gigi palsu yang tidak pas.

Apa saja penyebab gusi berdarah? Gusi berdarah dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :

1. Jarang sikat gigi

ilustrasi menggosok gigi via klinikjoydental.com

Kita semua dianjurkan untuk sikat gigi setidaknya dua kali sehari untuk mencegah timbulnya plak pada gigi. Karena dengan malas menyikat gigi, maka risiko terbentuknya plak pada gigi menjadi lebih besar.

Plak gigi merupakan lapisan tipis, lunak, dan mengandung bakteri yang melekat di permukaan gigi akibat adanya sisa makanan yang menempel pada gigi. Sisa plak gigi yang menempel pada waktu lama akan menjadi karang gigi. Penumpukan plak pada gigi juga meningkatkan risiko terjadinya peradangan pada gusi, yang ditandai dengan gusi berdarah.

2. Menyikat gigi terlalu keras

Menyikat gigi terlalu keras dapat menimbulkan trauma pada gusi, yang ditandai dengan gusi berdarah. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk menyikat gigi secara perlahan, menggunakan sikat gigi dengan bulu lembut, dan mengganti sikat gigi setidaknya tiga atau empat bulan sekali. Mengganti sikat gigi bulu lembut dengan bulu yang lebih kasar juga dapat menimbulkan gusi berdarah.

3. Teknik menyikat gigi yang kurang tepat

ilustrasi teknik sikat gigi via jkgannisarahmadani135110644.blogspot.com

Saat Anda menyikat gigi, pastikan Anda menggunakan gerakan melingkar yang lembut untuk memijat dan membersihkan gigi dan gusi. Menyikat gigi dengan menggunakan gerak maju dan mundur dapat mengiritasi dan merusak gusi Anda, yang ditandai dengan gusi berdarah.

4. Posisi gigi yang tidak teratur

Posisi gigi yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko sisa-sisa makanan terselip pada gigi. Hal tersebut membuat sisa makanan menempel pada gigi, menimbulkan plak, dan menyebabkan gusi berdarah.

5. Kebiasaan merokok

ilustrasi kebiasaan merokok via meetdoctor.com

Kebiasaan merokok sudah terbukti merusak kesehatan tubuh, termasuk kesehatan gigi dan mulut. Kebiasaan merokok ternyata dapat membuat jaringan gusi sulit diperbaiki, sehingga saat terjadi trauma pada gusi, gusi akan lebih rentan berdarah dan bengkak.

6. Kekurangan vitamin C dan K

Vitamin C seperti buah jeruk, melon, dan jambu biji, berperan untuk memperkuat gusi, membuatnya lebih tahan terhadap bakteri dan mempercepat proses penyembuhan luka. Kekurangan vitamin C tentu dapat menyebabkan gusi berdarah. Selain itu, kekurangan vitamin K yang biasa didapat dar kacang kedelai dan sayuran berwarna hijau, juga dapat menyebabkan gusi berdarah. Vitamin K berperan untuk pembekuan darah.

7. Perubahan hormon

ilustrasi perubahan hormon via kumparan.com

Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan, pubertas, menopause, dan menstruasi bulanan dapat membuat gusi lebih sensitif. Akibatnya, gusi lebih rentan untuk berdarah dan meningkatkan risiko terjadinya peradangan gusi (gingivitis).

Jika setelah mengubah kebiasaan buruk pun Anda masih sering mengalami gusi berdarah, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi agar mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat.

Baca Juga : Bahaya Gusi Bernanah, Mulai dari Nyeri Biasa Hingga Sakit Jantung dan Infeksi Otak

Setelah mengetahui penyebab gusi berdarah, sangat disarankan untuk selalu menjaga kesehatan mulut Anda. Namun, jika Anda mengalami perdarahan jangka panjang atau parah, segera konsultasikan pada dokter gigi. Semoga bermanfaat.

0 Comments


EmoticonEmoticon