Beragam agama via kamuspkn.upi.edu
PASTI
Semua ajaran agama benar, namun semua itu ditutup dan disempurnakan Islam melalui Rasulullah sebagai Nabi Terakhir.
Yang miris adalah pemeluknya, agama mengajarkan kebaikan, tapi malah kadang dijadikan tameng kekerasan dan lain sebagainya.
Apa saja keberagaman agama di indonesia? Terdapat 6 Agama di Indonesia yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia. Keenam agama tersebut adalah Agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan yang Maha Esa".
Agama memainkan peran penting di masyarakat Indonesia. Mayoritas penduduk Indonesia adalah orang Muslim tapi ada juga jutaan orang Kristen, Hindu dan agam lainnya. Apa saja faktor penyebab keberagaman agama di indonesia? Sedikitnya, ada 5 penyebab mengapa masyarakat Indonesia memiliki agama yang beragam. Kelima penyebab ini saling mendukung satu sama lain dalam perjalanan sejarah bangsa hingga menjadikan Indonesia sebagai tempat tumbuh suburnya berbagai agama seperti sekarang ini.
Kelima penyebab tersebut di antaranya karena letak geografis Indonesia yang strategis, kekayaan alam yang berlimpah, wilayah Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, sifat bangsa Indonesia yang terbuka, serta karena perbedaan sarana dan prasarana antar wilayah. Mengapa agama islam di indonesia cepat berkembang?
Islam datang ke Indonesia sekitar tahun 1200 M. Banyak teori mengatakan bahwa Islam masuk dibawa dari tiga negara yaitu Gujarat, Persia dan Arab. banyak pula sejarawan yang mengatakan bahwa orang Gujaratlah yang membawa Islam masuk ke Indonesia dengan jalan perdagangan. Para pedagang selain membawa dagangannya juga menyebarkan agama Islam.
Islam berkembang pesat di Indonesia karena banyak faktor seperti :
- Yang pertama adalah karena kondisi saat Islam masuk ke Indonesia adalah pada masa akhir kerajaan Hindu. Kerajaan terbesar pada masa itu adalah Majapahit yang berada di ambang kehancuran. Pada saat itu Majapahit menarik upeti yang sangat tinggi sehingga menyengsarakan rakyat. Nah, pembawa agama islam di Indonesia itu selain menjadi pejuang juga pembela rakyat yang membutuhkan pertolongan.
- Yang kedua adalah karena Islam tidak menerapkan sistem kasta. Dalam Hindu ada 4 kasta yang diberlakukan. Yaitu Brahma, Kesatria, Waisya dan Sudra. Brahma adalah golongan pendeta, sementara kesatria adalah golongan bangsawan dan pegawai pemerintahan, waisya adalah golongan yang memiliki harta benda sendiri seperti pedagang, petani, nelayan, dan lain-lain. Sedangkan kasta Sudra adalah para pelayan dari kasta waisya itu sendiri. Nah, karena islam tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan Kasta, maka Islam seolah menjadi peanwar bagi mereka yang berkasta Sudra dan Waisya. Apalagi ketika para kesatria menjalankan pemerintahan dengan menarik pajak yang sangat banyak itu.
- Yang ketiga adalah karena kehebatan penyebar agama Islam seperti Walisongo yang mahir memasukkan nilai-nilai Islam dalam budaya asli. Misalnya, tradisi begadang Tujuh hari tujuh malam kalau ada orang yang meninggal dengan mabuk-mabukan dan bermain Judi. Ketika Islam datang, tradisi yang sudah melekat di masyarakat itu diganti dengan mendoakan orang yang sudah meninggal tersebut selama tujuh hari tujuh malam.
- Yang keempat adalah karena takluknya kerajaan Majapahit oleh Islam. Pernikahan menjadi salah satu strategi dalam penyebaran islam di Indonesia. Nah, Raja terakhir Majapahit yang tergila-gila oleh kecantikan dengan senang hati menikahi putri Cempa yang cantik jelita dan beragama Islam. Maka, setelah putri Cempa menjadi Istri Raja, segala permintaannya dikabulkan termasuk permintaan membangun pesantren dan tempat belajar di surabaya tepatnya di Ampel. Nah, setelah tempat pendidikan ini terbuka, Islam benar-benar menjadi mudah tersebar di berbagai tempat di Indonesia.
Nah, itulah faktor yang menyebabkan agama di Indonesia berkembang dengan pesat, selain itu ada juga saluran penyebaran agama. Apa saja saluran penyebaran agama islam di indonesia?
Saling menghormati via kelascinta.com
Saluran Penyebaran Agama Islam di Indonesia
Penyebaran Islam yang berlangsung damai itu dapat terlihat pada cara-cara penyebarannya, yaitu antaralain;1. Saluran Perdagangan
Perdagangan merupakan metode penyebaran Islam yang paling kentara, bahkan dapat dikatakan sebagai saluran pertama dan utama penyebaran wal Islam. Menurut Thome Pires, sekitar Abad ke-7 sampai Abad ke-16 lalu lintas perdagangan yang melalui Indonesia sangat ramai. Dalam hal ini pedagang Nusantara dan pedagang Asing (Islam) dari Gujarat dan Timur Tengah (Arab dan Persia) bertemu salaing bertukar pengaruh..
2. Saluran Perkawinan
Saluran penyebaran Islam selanjutnya adalah melalui Perkawinan. Pedagang-pedagang itu dan dan keluarganya dengan orang peribumi, Putra-putri para bangsawan (Adipati), dan bahkann dengan anggota keluarga kerajaan. Hal ini berdampak Positif terhadap perkembangan Islam: (keluarga) pedagang atau Ulama itu mensyaratkan perempuan idamannya untuk mengucapkan kalimat Syahadat terlebih dahulu.
3. Saluran Pendidikan
Perkembangan Islam yang sangat luas mendorong munculnya para Ulama dan Mubalig. Para Ulama dan Mubalig menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren di berbagai daerah.
4. Saluran Ajaran Tasawuf
Tasawuf adalah ajaraan ketuhanan yang telah bercampur dengan mistik atau hal-hal yang bersifat magis. Ahli-ahli Tasawuf biasanya memiliki kekuatan magis dan keahlian dalam bidang pengobatan.
Kata "tasawuf" sendiri biasanya berasal di kata "sufi" yang berarti Kain Wol yang terbuat dari bulu Domba. Ajaran Tasawuf ini masuk ke indonesia sekitar Abad ke-13, tetapi baru berkembang Pesat sekitar Abad ke-17.
5. Saluran Dakwah
Penyebaran Islam tidak dapat di lepaskan dari peranan para Wali. Ada Sembilan wali yang menyebarkan Islam dengan cara berdakwah, yang di sebut juga Walisongo. mereka di kenal telah memiliki Ilmu serta penghayatan yang tinggi terhadap Agama Islam.
6. Saluran Kesenian
Agama Islam juga di sebarkan melalui Kesenian. Beberapa bentuknya telah di sebutkan, seperti wayang (oleh Sunan Kalijaga), Gamelan (oleh sunan Drajad) serta Ganding (lagu-lagu) yang berisi Syair-sayair nasehat dan Dasar - dasar Islam. Kesenian yang telah berkembang sebelumnya tidak musnah, tetapi diperkaya oleh seni Islam Lagu-Lagu (disebut Akulturasi). Seni Sastra juga berkembang pesat: Banyak buku tentang Tasawuf, Hikayat dan babat disadur kedalam bahasa Melayu.
Selain itu, setiap agama yang ada di Indonesia juga memiliki kitab masing-masing, yang tentunya setiap agama berbeda kitab.Dibawah ini penjelasan mengenai 6 agama di indonesia beserta kitabnya.
6 Agama di Indonesia Beserta Kitabnya
Pemerintah secara resmi hanya mengakui enam agama. Berikut ini adalah 6 Agama yang Diakui di Indonesia Beserta Kitab Sucinya:1. Islam
Kitab suci agama Islam adalah Al-Qur’an. Al-Qur’an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat menurut riwayat Hafsh, 6262 ayat menurut riwayat ad-Dur, atau 6214 ayat menurut riwayat Warsy. Secara umum, Al-Qur’an terbagi menjadi 30 bagian yang dikenal dengan nama juz. Pembagian juz memudahkan mereka yang ingin menuntaskan pembacaan Al-Qur’an dalam kurun waktu 30 hari. Terdapat pembagian lain yang disebut manzil, yang membagi Al-Qur’an menjadi 7 bagian.
2. Kristen Protestan
Kitab suci agama Kristen Protestan adalah Alkitab. Total kitab yang ada di Alkitab Kristen Protestan adalah 66 kitab, yaitu terdiri dari 39 Kitab Perjanjian Lama dan 27 Kitab Perjanjian Baru.
Berdasarkan isinya dan gaya penulisan, Perjanjian Lama dapat dikelompokkan menjadi 5 bagian utama, yaitu:
1. Kitab Taurat
2. Kitab Sejarah
3. Kitab Hikmat
4. Kitab Nabi-nabi Besar
5. Kitab Nabi-nabi Kecil
Sementara pengelompokan untuk Perjanjian Baru adalah
1. Kitab Injil (4 kitab)
2. Kitab Sejarah (1 kitab)
3. Surat-surat Rasuli (21 kitab), dan
4. Kitab Wahyu (1 kitab)
3. Kristen Katolik
Kitab suci agama Kristen Katolik adalah Alkitab. Total kitab yang ada di Alkitab Kristen Katolik adalah 73 Kitab, yaitu terdiri dari 39 Kitab Perjanjian Lama, 27 Kitab Perjanjian Baru, 7 Kitab Deuterokanonika (Kitab Tobit, Yudit, 1 dan 2 Makabe, Kebijaksanaan Salomo, Sirakh, Barukh) serta 2 Kitab Tambahan (Tambahan Ester dan Tambahan Daniel).
4. Hindu
Kitab suci agama Hindu adalah Weda. Weda adalah kitab suci agama Hindu. Weda merupakan kumpulan sastra-sastra kuno dari zaman India Kuno yang jumlahnya sangat banyak dan luas. Dalam ajaran Hindu, Weda termasuk dalam golongan Sruti (secara harfiah berarti “yang didengar”), karena umat Hindu percaya bahwa isi Weda merupakan kumpulan wahyu dari Brahman (Tuhan).
5. Buddha
Kitab suci agama Buddha adalah Tipitaka. Kanon Pali atau Tipitaka berarti tiga keranjang penyimpanan Kanon (Kitab Suci). Selama beberapa abad sabda-sabda Sang Buddha disampaikan dengan turun temurun dengan lisan saja, yaitu dengan jalan menghafalkannya di luar kepala. Ajaran Sang Buddha dibukukan beberapa ratus tahun setelah Sang Buddha mencapai Parinibbana.
6. Khonghucu
Kitab suci agama Konghucu sampai pada bentuknya yang sekarang mengalami perkembangan yang sangat panjang. Kitab suci yang tertua berasal dari Yao (2357-2255 SM) atau bahkan bisa dikatakan sejak Fu Xi (30 abad SM). Yang termuda ditulis cicit murid Kongzi, Mengzi (wafat 289 SM), yang menjabarkan dan meluruskan ajaran Kongzi, yang waktu itu banyak diselewengkan.
Agama via suhanahbilamun.blogspot.com
Banyak sekalikan agama di Indonesia ini, oleh karena itu kita harus bisa saling menghormati satu sama lain meskipun berbeda agama atau keyakinan. Tetapi, pada kenyataannya masih ada saja yang tidak bisa menghormati perbedaan ini, mengapa kekerasan dengan mengatasnamakan agama di indonesia seringkali terjadi?
Toleransi yang berlebihan dari umat beragama tertentu dapat menjebak suatu agama dalam pengaburan makna ajaran agama dan eksistensi agama akan melamah. Situasi ini kadang menyebabkan tidak setia dengan ajaran agamanya. Agama hanya menjadi ritual belaka sehingga derajat dan kebenaran agama yang satu disamakan dengan agama yang lainya. Selanjutnya, fanatisme akan melahirkan permusuhan dengan penganut agama lain dan kekerasan atas nama agama. Fanatisme yang berlebihan akan melahirkan truth claim yang eksklusif. Eksklusivisme dapar mengarahkan orang pada radikalisme dan fundamentalisme dalam beragama.
Itulah faktor yang menyebabkan kekerasan dengan mengatasnamakan agama, negara Indonesia memiliki beragam agama. Kita diajarkan untuk saling menghormati satu sama lain meskipun berbeda agama, oleh sebab itu jangan pernah lagi mengatasnamakan keyakinan untuk ego kita sendiri. Semoga artikel ini bermanfaat.
0 Comments
EmoticonEmoticon