Tradisi Lamaran Melayu Pontianak

Catatan Asep Haryono

Festival Arakan Pengantin yang pernah saya tonton di plaza Masjid Raya Mujahiddin dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota Pontianak Ke 245 Tahun kini benar benar saya saksikan sendiri prosesi yang sesungguhnya. 

Hari Ahad tanggal 18 Desember 2016 saya menjadi salah satu pengiring rombongan mempelai laki laki untuk membawa barang hantaran sekaligus proses lamaran kepada calon pengantin wanita.  Tradisi arakan pengantin sekaligus prosesi lamarannya menggunakan adat budaya Melayu Pontianak.  Seperti apakah jalannya prosesi arakan pengantin dan lamaran (baca : Akad Nikah)  dalam adat budaya Melayu Pontianak itu berikut catatannya

Pertama, persiapan keberangkatan
Adalah calon pengantin laki laki yang bernama Muhammad Ricko yang akan melamar pujaan hatinya , calon pengantin wanita , yang bernama Kurnia Yashinta A.Md yang tinggal di Parit Bugis depan SDN 7 Pontianak.  Sedangkan Ricko sendiri bertempat tinggal di komplek Duta Bandara Blok C No 4 , yang masih satu komplek dengan saya.   

Acara persiapannya di mulai pada pukul 08.00 WIB di rumah pihak mempelai laki laki, dengan dihadiri oleh kerabat, keluarga, dan handai tolan dari pihak calon mempelai laki laki.  Acaranya sederhana saja yakni berdoa di pimpin oleh seorang ulama, dan barang barang hantaran untuk diantar kepada pihak mempelai wanita pun sudah siap diberangkatkan dalam kendaraan.

Kedua, Arak Arakan Pengantin
Rombongan dari pihak calon mempelai laki laki yang  terdiri dari puluhan kendaraan bermotor, disertai dengan beberapa mobil yang membawa sang calon pengantin laki laki beserta kedua orang tua, kerabat dan handai tolan. 1 mobil khusus yang berisi barang barang hantaran untuk disampaikan kepada calon mempelai perempuan.  Jarak tempuh dari rumah calon pengantin laki laki dengan rumah calon pengantin perempuan sekitar 5 menit saja, dan memang jarak antara keduanya relatif cukup dekat.

Begitu konvoi kendaraan yang membawa rombongan calon pengantin laki laki tiba di lokasi rumah calon pengantin perempuan, mereka berbaris rapih dan siap bergerak menuju rumah calon pengantin perempuan dengan berjalan kaki. 

Urutannya adalah yang paling depan adalah sang calon pengantin laki laki yang diiringi oleh kedua orang tuanya di bawah payung pengiring.  Di belakangnya berbaris ibu ibu atau remaja putri dan putra sambil membawa berbagai barang hantaran untuk diberikan kepada pihak mempelai perempuan seperti kosmetika, baju baju , pakaian dalam , sepatu dan tas, aneka merchandise, perhiasan dan masih banyak lagi lainnya.

Rombongan calon pengantin laki laki beserta para pengiring yang membawa barang barang hantaran pun memasuki sebuah areal yang sudah dipersiapkan oleh keluarga pihak calon pengantin perempuan, lokasinya seperti halaman depan rumah yang beralaskan permadani  yang indah, dan dalam bingkai tenda tenda yang besar dan teduh dari sengatan sinar matahari yang mulai menyengat pagi hari itu. 

Barang barang hantaran diletakkan di jajarkan dengan rapih di bagian tengah, para pengiring rombongan pengantin perempuan yang berjenis kelamin perempuan (ibu ibu dan remaja putri) duduk terpisah dari rombongan laki laki.  Sang calon pengantin laki laki beserta kedua orang tuanya duduk paling depan.  Prosesi lamaran dan serah terima hantaran pun segera dimulai.

Ketiga, Prosesi Lamaran
Pihak Master Of Ceremony (MC) berjumlah dua orang itu pun memberikan kata pengantar sekaligus menceritakan tata urutan prosesi lamaran hari itu kepada khalayak ramai, kepada undangan yang hadir dan juga kepada masyarakat sekitar melalui pengeras suara.  Musik live khas Melayu belum dimainkan.  Untuk mempersingkat waktu prosesi lamarannya, maka diputuskan urutan pertama adalah prosesi lamaran terlebih dahulu.  Sudah hadir bapak Penghulu yang akan menikahkan kedua calon.

Prosesi lamaran pun dimulai.  Suasana agak sedikit tegang karena memang kondisinya demikian yang saya rasakan saat melihat proses lamaran ini mulai berlangsung. Beberapa fotographer baik dari kalangan tamu undangan , pihak mempelai maupun juru kamera dari sang punya hajat atau tuan rumah stand by merekam detik detik lamaran berlangsung. Seolah tidak mau ada bagian yang terlewatkan untuk didokumentasikan. 

Pak Penghulu pun menyampaikan wejangan sekaligus memandu sang calon mempelai laki laki untuk Ijab Qabul yang harus sekali ucap jadi dan tidak ada proses pengulangan.  Latihan pun diberikan dari Pak Penghulu untuk diperhatikan oleh calon pengantin laki laki agar proses Ijab Qabulnya berjalan sesuai rencana. Setelah simulasi dan latihan Ijab Qabul selesai dan dirasa cukup "mahir" mengucapkan Ijab Qabul , maka dilakukan proses Ijab Qabul yang sesungguhnya. 

Dan Alhamdulillah dengan sekali ucap saja mempelai laki laki dengan lantang mengucapkan Ijaq Qabul dengan lengkap, dan dan di "vonis" sah sesuai dengan saksi saksi yang menyertai prosesi Ijab Qabul ini baik dari pihak pengantin laki laki maupun dari pihak pengantin perempuan. Dengan demikian Muhammad Ricko dan 
Kurnia Yashinta A.Md sudah sah dinyatakan sebagai pasangan Suami Istri. Barakallah.

Penandatangangan Berita Acara
Kemudian
Muhammad Ricko dan  Kurnia Yashinta A.Md yang sudah resmi dan sah dinyatakan sebagai pasangan Suami Istri itu menanda tangani berita acara dalam bentuk surat surat nikah dan Buku Nikah.  Masing masing membubuhkan tanda tangan kepada buku nikah masing masing.  Berbeda sedikit dalam tradisi di Jawa, jika dari pihak Suami harus membacakan sendiri pasal pasal pernikahan yang ada di buku NIKAH SUAMI.  Untuk tradisi Melayu hal itu ditiadakan.

Setelah semua dokumen pernikahan dan buku NiKAH SUAMI dan ISTRI sudah dibubuhkan, pasangan suami istri itu pun didaulat untuk memperlihatkan kepad awak media, maupun kepada juru foto yang sudah siap mengabadikan momenn yang bersejarah ini.  Senyum mengembang di antara keduanya yang kini sudah halal sebagai suami istri.  Sekilas terkenang saat saya di posisi sebagai Ricko saat akad nikah di Kulon Progo tanggal 11 Desember 2005 yang lalu.  

Seperti dalam lagu Jogjakarta yang dilantunkan oleh Katon Bagaskara " ..ada setangkup haru dalam rindu..".  Suasana haru menyertai suasana prosesi Ijab Qabul ini dan tidak terasa mata saya pun berair, air mata hampir jatuh,  Perasaan haru menyertai di dada saya saat mengabadikan momen penting ini dalam rekaman video yang saya pegang.


IRING :  Calon mempelai laki laki diiringi kedua orang tuanya berjalan menuju rumah calon mempelai perempuan.  Di belakangnya adalah rombongan yang membawa barang barang hantaran untuk diberikan kepada pihak calon pengantin perempuan.  Foto Asep Haryono
IRING :  Calon mempelai laki laki diiringi kedua orang tuanya berjalan menuju rumah calon mempelai perempuan.  Di belakangnya adalah rombongan yang membawa barang barang hantaran untuk diberikan kepada pihak calon pengantin perempuan.  Foto Asep Haryono


HANTARAN : Ini adalah rombongan yang membawa barang barang hantaran untuk diberikan kepada pihak calon pengantin perempuan.  Foto Asep Haryono
HANTARAN : Ini adalah rombongan yang membawa barang barang hantaran untuk diberikan kepada pihak calon pengantin perempuan.  Foto Asep Haryono

SAMPAI :  Calon Mempelai laki laki beserta rombongan tiba di halaman depan rumah calon mempelai perempuan  Penyambutan perdana sudah dilakukan di sini.  Foto Asep Haryono
SAMPAI :  Calon Mempelai laki laki beserta rombongan tiba di halaman depan rumah calon mempelai perempuan  Penyambutan perdana sudah dilakukan di sini.  Foto Asep Haryono

DIJAJAKAN  :  Barang barang hantaran yang akan diserahkan kepada calon mempelai perempuan diletakkan di bagian tengah ruangan yang akan dijadikan sebagai ruangan prosesi lamaran dilakukan. Foto Asep Haryono
DIJAJAKAN  :  Barang barang hantaran yang akan diserahkan kepada calon mempelai perempuan diletakkan di bagian tengah ruangan yang akan dijadikan sebagai ruangan prosesi lamaran dilakukan. Foto Asep Haryono
LESEHAN:  Keluarga kedua mempelai dan para undangan duduk lesehan di lantai yang sudah dialasi dengan permadani dan karpet tebal. Foto Asep Haryono
LESEHAN:  Keluarga kedua mempelai dan para undangan duduk lesehan di lantai yang sudah dialasi dengan permadani dan karpet tebal. Foto Asep Haryono

IJAB QABUL :  Calon mempelai laki laki dipandu oleh Bapak Penghulu.  Alhamdulillah prosesi Ijab QABUL nya berjalan lancar. Sekali ucap saja. Sah. Sah. Sah.  Foto Asep Haryono
IJAB QABUL :  Calon mempelai laki laki dipandu oleh Bapak Penghulu.  Alhamdulillah prosesi Ijab QABUL nya berjalan lancar. Sekali ucap saja. Sah. Sah. Sah.  Foto Asep Haryono

BUKU NIKAH :  Setelah sah dinyatakan sebagai pasangan Suami Istri, maka proses selanjutnya adalah penandatanganan berita acara dan buku nikah.  Foto Asep Haryono
BUKU NIKAH :  Setelah sah dinyatakan sebagai pasangan Suami Istri, maka proses selanjutnya adalah penandatanganan berita acara dan buku nikah.  Foto Asep Haryono

MC :  Master Of Ceremony (MC) membacakan tata urutan sekaligus melaporkan secara love prosesi acara lamaran ini hingga selesai.  Foto Asep Haryono
MC :  Master Of Ceremony (MC) membacakan tata urutan sekaligus melaporkan secara love prosesi acara lamaran ini hingga selesai.  Foto Asep Haryono

HIBURAN :  Salah satu ciri khas acara akad nikah atau lamaran adat budaya MELAYU ini adalah adanya live musik seperti band dengan para penyanyinya  Mereka di sewa untuk acara ini Foto Asep Haryono
HIBURAN :  Salah satu ciri khas acara akad nikah atau lamaran adat budaya MELAYU ini adalah adanya live musik seperti band dengan para penyanyinya  Mereka di sewa untuk acara ini Foto Asep Haryono
SAH :  Begitu mereka dinyatakan SAH sebagai pasangan suami istri dan sudah menandatangani Buku Nikah kemudian memperlihatkan kepada awak media atau juru foto.  Feel like celebrity. Foto Asep Haryono
SAH :  Begitu mereka dinyatakan SAH sebagai pasangan suami istri dan sudah menandatangani Buku Nikah kemudian memperlihatkan kepada awak media atau juru foto.  Feel like celebrity. Foto Asep Haryono


Bagian Penutup : Berbalas Pantun
Seperti dalam tradisi arakan pengantin Adat Melayu Pontianak, acara berbalas pantun pun menjadi sajian yang menarik perhatian saya pada khususnya, dan mungkin hal yang biasa bagi masyarakat original Melayu pada umumnya  Bagi warga Pontianak, acara berbalas pantun dalam prosesi pernikahan adalah hal yang tidak dapat dipisahhkan dalam tradisi lamaran dan hantaran ini.  Dan bagian berbalas pantun ini seolah menjadi penutup dari keseluruhan rangkaian acara prosesi arakan pengantin dan Tradisi Lamaran Melayu Pontianak.

Masing masing keluarga dari pihak pengantin pria dan wanita memberikan pantun Melayunya  Dari pihak pengantin laki laki pantun pantunya bermakna utama mengantarkan barang hantaran kepada pihak pengantin perempuan, dan mengantar sang pengantin laki laki untuk meminang pihak pengantin perempuan. 

Di pihak keluarga perempuan, yang diwakili oleh sesepuhnya (karena kedua orang tua pengantin perempuan sudah meninggal dunia-red) memberikan pantun yang pada intinya menerima lamaran sang pengantn pria dan menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab kepada sang pengantin pria.  Secara hukum ISLAM, terputus sudah tanggung jawab orang tua menafkahi sang anak perempuannya karena sudah diserahkan tanggung jawab itu kepada pihak pengantin laki laki. So beautiful (begitu indahnya).

Ada bagian yang belum saya sebutkan di sini.

  • Setelah prosesi penandatanganan berita acara dan Buku Nikah SUAMI dan ISTRI selesai, ada acara sungkeman atau sujud kepada orang tua masing masing.   Mempelai pria dan wanita bersimpuh dan duduk mencium tangan kedua orang tuanya masing masing  Bagian inilah yang paling emosional buat saya yang merekam video acara sungkeman ini. Begitu sakral dan penuh keharuan dalam diri saya.  Saya menyaksikan air mata berlinang jatuh dipipi kedua orang tua saat mencium kening anak anak mereka yang yang akan mandiri sebagai pasangan suami istri.  Saya teringat akan ayah dan ibu saya saat menikahkan saya dan istri di Jogjakarta.  Bagian ini yang paling menyedot emosi saya.
  • Ada wejangan atau pun ceramah singkat dari salah seorang ulama atau Ustad ditujukan secara khusus untuk kedua mempelai yang baru saja dinobatkan sebagai pasangan suami istri dan juga untuk kita semuanya  Inti dari ceramah sang ustad adalah suami istri adalah team yang saling melengkapi dan bekerja sama, menutup kekurangan masing masing. Ada bagian istri terhadap suami dan sebaliknya. Suami sebagai kepala rumah tangga bertanggung jawab dalam memberikan nafkah bagi istri dan keluarganya kelak. 
  • Tepung Tawar.  Khusus yang satu ini saya agak kurang memahami maknanya.  Saat di lokasi pun pandangan saya terhalang oleh para undangan yang duduk di depan saya.   Apa makna yang terkandung dalam tradisi tepung tawar dalam perhelatan lamaran adat budaya Melayu ini, mohon kiranya saya diberi tahu dan saya diberikan pencerahan dari para pembaca yang budiman guna melengkap reportase atau liputan khusus ini.
  • Pokok Telok.   Adalah setangkai bunga kawat yang dihiasi oleh hiasan warna warni yang dibagian ujungnya terdapat 1 butir telur yang sudah matang dan siap di santap.  Pada umumnya para tamu atau undangan yang sudah berkeluarga dan memiliki anak boleh mendapatkan 1 tangkai Pokokk Telok ini.  Sayang saya (sudah berkeluarga dan dua anak-red) tidak kebagian pokok telok ini karena sudah dibawa para tamu ibu ibu.  Huaaa ya naseb naseb    

Saya sekeluarga mengucapkan selamat kepada
Muhammad Ricko dan  Kurnia Yashinta A.Md sudah sah dinyatakan sebagai pasangan Suami Istri. Barakallah. Semoga menjadi keluarga yang Sakinah Mawahdah dan Warrahmah sampai akhir hayat dan hanya maut yang akan memisahkan kalian. (Asep Haryono)

0 Comments


EmoticonEmoticon