Pakar telematika Abi Manyu Wachjoewidajat mengatakan, pemblokiran terhadap situs hoax seword.com merupakan langkah yang tepat untuk menindak situs penyebar hoax.
"Tindakan paling benar ya memang melakukan pemblokiran karena konteksnya keamanan negara dan untuk menghindari keresahan masyarakat karena tersebarnya fitnah dan pemblokiran tentu menghindari hal-hal seperti itu," kata Abi kepada Okezone, Sabtu (18/2/2017).
Menurutnya, Kominfo telah diberikan kewenangan untuk melakukan pemblokiran setelah adanya revisi UU ITE yang dilakukan DPR pada 28 November 2016.
"Melakukan tindakan pemblokiran adalah cara paling legal kemarin telah dilakukan revisi UU ITE dan konten itu memberdayakan pihak yang berkompeten seperti Kominfo untuk melakukan pemblokiran terhadap suatu situs," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, seword melakukan fitnah keji terhadap Cagub DKI Anies Baswedan dalam tulisan berjudul 'Bukti Anies Jatuh Dalam Kubangan Setan'. Di dalamnya, salah satunya memuat bahwa Perindo ditunjuk mendistribusikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) saat Anies Baswedan menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini membuat LBH Perindo melaporkan seword ke Polda Metro Jaya karena dinilai sudah melakukan fitnah dan pencemaran nama baik.
![]() |
Situs Hoax |
Komisi I DPR: "Seword.com Bisa Dikenakan UU ITE!"
Anggota Komisi I DPR, Sukamta, menilai, pemerintah perlu menegakkan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) untuk menertibkan situs penyebar informasi hoax, seperti seword.com.Diketahui, situs seword.com memuat sejumlah informasi bohong sehingga dapat merugikan sejumlah pihak.
“Iyalah (menegakkan revisi UU ITE), tugas pemerintah menjalankan UU,” katanya kepada Okezone, Sabtu (18/2/2017).
Menurutnya, situs penyebar hoax seperti seword.com harus segera ditertibkan. Hal ini sesuai dengan imbauan Presiden Joko Widodo untuk memberantas situs hoax, termasuk seword.com. “Seperti anjuran Presiden, mestinya perlu ditertibkan oleh Kemenkominfo,” katanya.
Ia menilai, selama ini penertiban situs hoax belum berjalan dengan sistematis. Hal ini terbukti dari masih banyaknya situs penyebar hoax seperti seword.com dapat menyesatkan masyarakat.
“Masih belum sistematis penanganannya sehingga terkesan tebang pilih,” katanya. (Postmetro)
0 Comments
EmoticonEmoticon