Dua hari setelah di penjara, Mulyadi menerima surat dari bapaknya:
"Mul , bapak itu sudah tua, sekarang sudah musim tanam jagung, kamu malah dipenjara, gimana nih, gak ada kamu bapak ga ada yang bantu nyangkul di kebon..."
Mulyadi kemudian membalas surat:
"Pak, kebon jangan dulu dicangkul dan ditanamin jagung, soalnya saya ngubur senjata, peluru dan bom rakitan dikebun itu...."
Ternyata surat balesan dari Mulyadi disensor sama sipir penjara, terus langsung dilaporkan ka tim Densus 88.
Besoknya, datang satu peleton Densus 88 ke rumah bapaknya si Mulyadi , tidak banyak omong lagi, langsung kebon bapaknya dicangkulin seharian penuh..
Baca juga: Tak Main-main..! 350 Ahli Hukum akan Bongkar Korupsi Ahok di Sumber Waras!
 |
| Teroris |
Sore harinya setelah tim Dénsus 88 pada pulang, bapaknya si Mulyadi ngirim surat:
"Mul tadi ada tim Densus 88 katanya mencari senjata, peluru dan bom yang kamu kubur di kebon, tapi ga ketemu, bapak sekarang harus gimana???"
Esok hari Mulyadi ngebales suratnya:
"Pak, kan Densus 88 dah bantuin nyangkul kebon bapak seharian, monggo sekarang bisa tanam jagungnya..."
Sipir kemudian menyensor lagi suratnya langsung berteriak, "goblog, kampret, jangkrik, Singo, pitik , kadal, tumo , ... Aku ditipuuuu...'' (Iknul Fikli)
Baca juga: Membongkar Konspirasi China di Samudra Hindia!
0 Comments
EmoticonEmoticon