Markas pertahanan Amerika Serikat di Pentagon, marah besar saat mengetahui rencana Turki membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia.
Ketidaksukaan Amerika tesebut disampaikan pejabat Rusia kepada Deutsche Welle.
"Kami ingin sekutu NATO kami ketika membeli senjata bisa berkoordinasi dengan sekutu kami lainnya," kata juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis, Senin, 31 Juli 2017.
Davis beralasan, hampir seluruh negara-negara anggota NATO menggunakan senjata dari Amerika Serikat atau Eropa Barat. Mereka tidak dilatih mengoperasikan senjata produksi Rusia, temasuk sistem pertahanan udara S-400.
"Penggunaan senjata Rusia oleh salah satu sekutu NATO dapat menimbulkan kebingunan antara Ankara dengan anggota sekutu lainnya," ujar Davis.
Rusia dan Turki dilaporkan telah teken kontrak jual beli senjata sistem pertahanan udara S-400. Kedua negara juga akan melakukan kerjasama pembuatan alat perang tersebut.
Pembelian rudal dahsyat tersebut menyusul ketegangan Israel-Palestina yang semakin memuncak saat militer Israel membanjiri Al-Aqsa dengan darah.
0 Comments
EmoticonEmoticon