Aman Bertransaksi Non Tunai

Catatan Asep Haryono

Kejahatan perbankan semakin lama semakin canggih baik dari segi teknik maupun modus operandinya. Sudah banyak korban berjatuhan terutama bagi masyarakat yang kurang memahami dasar dasar keamanan dalam bertransaksi perbankan dan juga ancaman kejahatan dari luar seperti kejahatan siber (cyber crime) yang patut menjadi perhatian kita bersama.

Demikian inti dari salah satu materi di Seminar Sehari "Pesona Wisata Kalbar" - Pariwisata adalah masa depan di Aula Bank Bank Indonesia (BI) yang diselenggarakan oleh Jejaring Wisata Kalimantan Barat (Jewita), Komuntas Blogger Borneo dan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Barat pada tanggal 16 Maret 2017 yang lalu.

Pelaku kejahatan dengan modus operandi “mama minta pulsa” sudah banyak yang ditangkap dan dijebloskan ke dalam jeruji besi, namun satu persatu jenis dan model penipuan semakin lama semakin bervariasi dalam mengincar korbannya.  Oleh karena itulah Bank Indonesia selaku pengawas lalu lintas perbankan dan aktifitas keuangan di tanah air mulai bergerak cepat dalam menangkal tindak kejahatan perbankan yang semakin canggih ini dengan cara mengkampanyekan bertransaksi secara Non Tunai.

Cara Aman Bertransaksi Non Tunai
Penggunaan uang plastik (kartu kredit, ATM) dan electronic money (Uang elektronik) menjadi lokomotif gerakan transaksi non tunai yang kini gencar dikampanyekan oleh Bank Indonesia.

Dalam brosur yang dibagikan oleh pihak Bank Indonesia (BI) kepada para peserta seminar sehari “Pesona Wisata Kalbar” yang diselenggarakan oleh komunitas Jejaring Wisata Kalimantan Barat (Jewita) bekerja sama dengan Komunitas Blogger Borneo dan Bank Indonesia di Aula Bank BRI pada tanggal 16 Maret 2017 disebutkan bahwa alat pembayaran non tunai berbasis kartu di Indonesia sudah disosialisasikan sejak tahun 2007 yang lalu.

Sosialisasi penggunaan transaksi non tunai kepada masyarakat terus digencarkan mengingat sebagian masyarakat kurang mengerti dan memahami cara kerja sebuah transaksi non tunai ini.  Masyarakat perlu terus diberikan penerangan dengan bahasa yang sederhana sehingga masyarakat memahami betapa pentingnya penggunaan transaksi non tunai  sebagai method of payment (cara pembayaran) yang aman dan bijaksana mulai dari sekarang. 

Masyarakat tidak perlu khawatir dengan faktor keamanan dan bagaimana cara menyimpannya.  Transaksi Non Tunai yang dimaksud di sini antara lain misalnya Kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri), Kartu Debet , Kartu Kredit (Credit Card), dan Uang Elektronik.  Mari kita bahas secara singkat beberapa saja di antaranya.

Kartu ATM
Sudah beberapakali penulis mendapati kartu ATM orang lain masih tersangkut di dalam bilik ATM.  Jika mendapati hal semacam ini segera log out dan keluarkan ATM tersebut dan segera lapor kepada polisi atau aparat kemanan setempat.

Hal ini sering terjadi karena nasabah yang menggunakan bilik ATM tergesa gesa saat akan menyelesaikan tahap akhir transaksi keuangannya di bilik ATM tersebut sehingga tanpa sadar kartu ATM nya masih tersimpan di alam mesin ATM.  Ketidak disipilnan seperti ini memberi peluang atau celah (kelalaian nasabah) dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan cara membobol kartu ATM tersebut.

Mari disiplin dalam menggunakan bilik ATM baik untuk urusan penarikan tunai, pemeriksaan saldo, pembayaran iuran/tagihan, pembelian voucher pulsa, hingga proses pengiriman uang melalui transfer.

Tips aman lainnya dalam menggunakan Kartu ATM ini antara lain mengganti PIN (Personal Identification Number) secara berkala, menghindari membuat PIN yang mudah ditebak , merahasiakan PIN bahkan kepada sanak saudara dan handai taulan sendiri sekalipun , dan memilih bilik ATM yang sudah dilengkapi dengan keypad cover atau menutup digit digit angka yang ditekan dengan menutupinya dengan tangan. Jika ATM anda.

Jangan mudah terpecaya dengan segala tipu muslihat dari orang yang tidak dikenal yang mengabarkan anda menang undian uang tunai puluhan juta dan menuntun anda ke bilik ATM.  Waspadalah itu semua penipuan yang siap menerkam mangsanya.

Simpanlah slip yang tercetak keluar  dari mesin ATM baik atas transaksi penarikan dan atau pengiriman tunai dari dan ke rekening sendiri dan atau ditujukan kepada rekening di bank yang berbeda.




Slip ini sangat membantu jika terjadi hal yang diluar perkiraan seperti dana yang “menggantung” karena saldo alamat rekening yang dituju tidak aktif atau saldonya di bawah minimal sehingga tidak bisa menerima kiriman dana dari anda. Slip inilah yang sangat memudahkan dalam proses claim nya kembali . Pihak bank akan mengecek transaksi yang  terjadi dalam sistimnya dibantu dengan bukti slip penyetoran atau pengiriman yang anda miliki.

Jika anda ingin menyetor uang melalui petugas Customer Service dengan cara mengambil nomor antrian dan menunggu namanya dipanggil bisa dilakukan. Hanya sayangnya proses antrian bisa begitu lama dan begitu banyak waktu yang berharga dihabiskan hanya untuk menunggu nomor antrian anda dipanggil.  Sekarang cobalah untuk menggunakan CDM (Cash Deposit Machine). Selain memudahkan dalam proses penyetoran dan atau pengiriman uang, memanfaatkan CDM ini akan menghemat waktu anda dan anda idak perlu mengantri menunggu antrian anda dipanggil.

Skimming
Saat anda memasuki dan atau berada di dalam bilik ATM, hindari menggunakan topi, Helm atau kaca mata hitam.  Jika ingin mendapatkan slip dari ATM atas transaksi penyetoran dan atau pengiriman uang ke Bank penerima , pilihlah menu transaksi lain kemudian tekan pilihan nominal angka yang ingin anda tarik hari itu dengn cara mengetik secara manual.

Jangan menggunakan sarung atau kain yang menutup wajah, dan daun telinga.  Ingatlah selalu bahwa ada banyak kamera pengintai (CCTV) baik di dalam dan atau di luar bilik ATM yang merekam aktifitas anda di dalamnya.  Waspada terhadap kejahatan Skimming. Apa itu Skimming?

Skimming adalah sebutan untuk sebuah aktifitas kejahatan atas aktifitas perbankan di dalam bilik ATM dengan cara “merekam” tombol keyboard yang anda tekan saat berada di dalam bilik ATM. Data data dari  ATM Skimmer yang dipasang oleh orang yang tidak bertanggung jawab itu akan terkirim kepada pelaku.


SEMINAR SEHARI  :  Beberapa materi bertema keuangan dan perbankan juga disampaikan dalam seminar ini. Foto Asep Haryono
SEMINAR SEHARI  :  Beberapa materi bertema keuangan dan perbankan juga disampaikan dalam seminar ini. Foto Asep Haryono

WAWANCARA  :  Beberapa jurnalis mewancarai Aristono, ketua Jejaring Wisata Kalimantan Barat (Jewita) yang baru. Foto Asep Haryono
WAWANCARA  :  Beberapa jurnalis mewancarai Aristono, ketua Jejaring Wisata Kalimantan Barat (Jewita) yang baru. Foto Asep Haryono

Pelaku inilah yang memanfaatkan data data nasabah yang dicuri dari ATM Skimmer itu untuk selanjutnya digunakan untuk menggandakan ATM korban  dan bertransaki atas nama korban.  Jadi jika ada nasabah yang merasa saldo dalam ATM nya berkurang padahal tidak ada aktifitas penarikan dari sang korban, kuat diduga sudah menjadi korban karena kejahatan Skimmer. (Asep Haryono)
   

0 Comments


EmoticonEmoticon