Teror kebakaran di sejumlah sekolah yang berada di Kota Palangka Raya hingga saat ini menimbulkan banyak spekulasi. Adapun polisi hingga kini juga belum mengungkap apa motif di balik kasus tersebut.
Akibatnya, sejak delapan hari terakhir para guru dan wali murid terpaksa menyambung tugasnya dengan jaga malam di sekolah. Kalteng Pos (Jawa Pos Group), berhasil mendapatkan foto yang mengandung anti-Pancasila di tembok bangunan SDN 1 Menteng.
Tulisan tangan berwarna hitam itu sepintas terlihat “PKI Bangkit” yang terlihat samar di tembok warna kuning yang bangunan atasnya sudah ludes terbakar. Namun, saat dikonfirmasi kepada Kapala SDN 1 Menteng, Sudarmo, dia enggan berkomentar.
“Konfirmasi ke pihak kepolisian saja,” ujarnya, singkat.
Di sisi lain, hampir seluruh sekolah di Palangka Raya saat menerapkan jaga malam demi menjaga agar sekolah tidak menjadi sasaran berikutnya. Menurut Andriluni, salah satu guru di SDN 2 Menteng, Jalan Galaxy, pemberlakukan piket jaga malam sudah dilakukan delapan hari. Mulai pulang sekolah, sampai pagi di hari berikutnya.
Dia menyatakan, sebanyak 29 guru dilibatkan dalam piket jaga. Memang, hal ini tidak wajar, dan melenceng jauh dari tugasnya sebagai tenaga pendidik. Namun, demi kepentingan sekolah, mereka tak mempermasalahkan.
“Kalau dikatakan berat, ya nggak juga, kami para guru mendukung ini. Dan inilah bentuk kebersamaan untuk terciptanya keamanan,” tuturnya.
Dia sendiri mengaku tidak tahu tugas jaga malam ini akan berlaku sampai kapan. Dia memandang, semua itu tergantung dari pemerintah dan pihak kepolisian dalam menjamin tidak adanya kebakaran lagi yang menimpa gedung sekolah. Pastinya, pihaknya menginginkan pelaku segera ditangkap. (iil)
0 Comments
EmoticonEmoticon