Anak Kadis Pendidikan Bunuh Diri Saat Video Call dengan Kekasih


Persoalan percintaan kadang kala telah membunuh logika. Seseorang berani berbuat nekat hingga mengakhiri nyawanya hanya karena sakit hati. Cara berpikir seperti itulah yang dipilih oleh Muhammad Hidayatullah, 18.

Dia diduga sakit hati atas perbuatan sang kekasih, Apriani. Sehingga dia memilih untuk bunuh diri di tengah-tengah percakapan video call dengan Apriani.

Apriani pun menjadi saksi dan diperiksa oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Namun, berdasar hasil pemeriksaan, belum ada unsur yang bisa dijadikan dasar untuk menahan Apriani.

Almarhum yang merupakan putra bungsu Kepala Dinas Pendidikan Maros Arifuddin Wahab nekat gantung diri di belakang rumahnya, AP Pettarani Maros, Kamis (27/7).

Kemarin (28/7) rumah almarhum dipadati para kerabat. Rizky Ridhayani Basihu mengatakan pernah satu kelas dengan almarhum di SMAN 1 Maros sebelum pindah sekolah ke SMK. "Almarhum merupakan anak yang ramah," ucap Rizky.

Hidayatullah telah dikebumikan di Kampung Pattene, Desa Minasabaji, Kecamatan Bantimurung.

Sebelum mengambil langkah nekat itu, Hidayatullah terlihat galau. Hal itu nampak dari status-status di laman sosial media. Dia memperlihatkan sedang mengalami masalah dengan pacarnya. Status itu beredar beberapa jam sebelum dia ditemukan gantung diri.

Salah satu status yang diunggah adalah kata-kata "saya salah" yang ditulis secara berulang-ulang.

Hanya berbeda satu jam, status yang lain bernada ancaman kepada sang pacar agar tidak berbuat seenaknya pada dia. Sebab, datangnya ajal tidak ada yang tahu.

Sementara itu, berdasar informasi dari keluarga, almarhum dikenal sebagai anak yang ramah. Tidak ada keluarga yang curiga bahwa Hidayatullah ingin mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Pihak keluarga merasa tidak ada masalah internal.

(rin/yuk/c4/ami)

0 Comments


EmoticonEmoticon