Polisi berhasil menemukan tempat yang sering dijadikan berkumpulnya kaum gay di Malang, Jatim.
Tempat itu cukup tersembunyi. Bahkan bisa dikatakan surga kecil yang tersembunyi. Karena tempatnya cukup nyaman dan penuh kehangatan.
Lokasi berada di Dusun Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu. Tepatnya di salah satu pemandian air panas tradisional yang ada di sana. Tempatnya cukup tersembunyi karena turun ke bawah dan tanpa ada penjagaan juga.
Tempat pemandian air panas tersebut digerebek pihak kepolisian Sabtu (29/7) malam lalu. Sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu didapati belasan pria sedang berkumpul di sana.
Di sana mereka bukan hanya mandi biasa saja. Tapi sampai dengan melepas seluruh pakaian alias tanpa busana. Kemudian satu sama lain ada yang saling memijat.
Penggerebekan ini sendiri dilakukan berawal dari adanya keresahan pihak Pemkot Batu tentang keberadaan kaum gay.
Yang kemudian secara ekslusif ditulis di halaman Koran Jawa Pos Group. Tepatnya di halaman Radar Batu edisi Kamis 27 Juli lalu dengan judul Pemkot Meradang KWB Dicatut Gay.
Menindak lanjuti pemberitaan tersebut pihak kepolisian berjanji akan melakukan pengusutan. Sejak saat itu wartawan Radar Batu sering berkomunikasi intens dengan pihak kepolisian Polres Batu. Agar jika ada informasi bisa saling men-share.
Nah, wartawan Radar Batu memiliki informasi tentang adanya perkumpulan kaum gay di pemandian air panas Songgoriti. Biasa berkumpul setiap Sabtu malam. Mereka datang di atas pukul 22.00 WIB.
Tiga hari kemudian informasi ini ditindaklanjuti. Dan benar saja di sana memang menjadi tempat berkumpulnya kaum gay. Saat itu mereka datang satu persatu dengan membawa kendaraan pribadi.
Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto menyatakan pengungkapan ini berawal dari adanya informasi dari masyarakat. Termasuk juga viralnya komunitas Ikatan Gay Kota Batu (Igaba) yang eksis di media sosial Facebook. “Ini kita memberikan respons dengan menjawab,” ujarnya.
Dia melanjutkan ada laporan masuk ke pihaknya jika setiap Sabtu malam ada aktivitas kaum gay di salah satu pemandian Songgoriti.
“Kami kemudian mengumpulkan bahan keterangan dan melakukan undercover di sana,” tuturnya.
Setelah itu sekitar pukul 02.00 WIB kemarin (30/7) pihaknya mengamankan 11 orang pria dari sana. Dua adalah penjaga pemandian sementara sembilan lainnya adalah pengunjung.
“Mereka diduga sebagai kaum yang menyatakan dirinya sebagai gay,” kata perwira dengan pangkat dua melati ini.
Dari hasil proses pemeriksaan pihaknya sementara ditemukan barang bukti berupa website Fan Page Igaba di dalam hanphone sembilan pria tersebut.
Di mana masing-masing mereka semua memang tergabung di dalamnya. “Itu sebagai sarana mereka dalam melakukan komunikasi,” ujar Budi Herawanto demikian biasa disapa.
Namun sejauh ini pihaknya tidak menemukan unsur pidana terhadap sembilan orang pria yang diamankan tersebut. “Tetapi mereka mengakui memang kaum gay,” lanjutnya.
Yang dilakukan pihak kepolisian saat ini menurut Budi lebih kepada antisipasi. Sebab muncul keresahan dari pihak pemkot dan juga masyarakat tentang keberadaan kaum gay.
“Mereka kami minta untuk membuat surat pernyataan agar tempat tersebut tidak menjadi sarana perkumpulan lagi,” tegas Budi.
Selain itu kepada pengelola dia juga meminta agar tidak memberikan izin jika sampai dijadikan fasilitas atau sarana bagi kaum gay.
“Kalau tempat tersebut diizinkan atau menjadi sarana maka kami akan berkoordinasi dengan pemkot untuk melakukan penutupan,” tegasnya.
Budi menambahkan jika ke depan sampai ditemukan tindak pidana maka pihaknya akan langsung memproses.
”Sekalian kami memperingatkan agar mereka yang tergabung dalam komunitas tersebut tidak melakukan hal serupa di wilayah hukum Polres Batu,” imbuhnya. (jpnn)
0 Comments
EmoticonEmoticon