Pasukan Khusus TNI Siap Diturunkan ke Palestina, Tinggal Izin dari Presiden


Pasukan khusus TNI siap diturunkan ke Palestina. Dengan kemapuan perang gerilya yang sudah diakui dunia, pasukan TNI dinilai sangat pantas menjaga perdamaian di Gaza.

Pengerahan pasukan TNI ini sudah mendapat restu dari berbagai pihak di dalam negeri. Diantaranya Komisioner Komnas Ham dan DPR. Hanya tinggal menunggu izin dari Presiden Jokowi.

Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution, mengaku prihatin dengan pemerintah Indonesia dan para pemimpin dunia yang hanya mengutuk atau mengecam kebiadaban penjajah Israel atas Palestina.

Toh kecaman itu, kata Maneger, tetap membuat para petinggi negara penjajah Israel bebas melenggang setelah Gaza, Palestina, menjadi kuburan massal.

“Terlalu garing (kecaman itu),” ujar Manager.

 “Sekarang kebiadaban itu mereka ulangi lagi. Dan, dunia hanya akan mengutuk lagi?”

Selama ini, tutur Maneger, pemerintah Indonesia dinilai kurang tegas mendukung kemerdekaan Palestina dan melawan kebiadaban Israel.

Karena itu, menurutnya diperlukan dukungan dan sikap nyata pemerintah Indonesia.

Ia menyatakan setuju jika Presiden Joko Widodo mengirimkan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke Palestina.

 “Tidak boleh ada kompromi apapun dengan Israel,” tandas Maneger.

‎Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Sodik Mudjahid juga meminta pemerintah Indonesia dapat ikut andil dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di tanah Palestina yang tengah berseteru dengan Israel, belakangan ini.

Politikus Gerindra ini mengatakan, seharusnya pemerintah Indonesia dapat menyiapkan payung hukum internasional dengan menerjunkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) ‎untuk menjaga perdamaian di tanah timur tengah tersebut.

Menurutnya, diterjunkannya TNI ke Palestina merupakan langkah kongkrit yang dapat dilakukan pemerintah‎ Indonesia, selain memberikan bantuan medis serta bantuan kemanusiaan lainnya.

"Itu (langkah) selain kecaman dan bantuan kemanusiaan (yang bisa dilakukan pemerintah)," pungkasnya.

Sebelumnya diketahui, selama hampir dua pekan umat Islam Palestina diimbau untuk tidak memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa karena Israel mengambil langkah menenmpatkan metal detector di Masjid tersebut.

Langkah Israel tersebut pun ‎menuai protes dari umat Islam Palestina dengan menunaikan salat di depan pintu Masjid Al-Aqsa dengan pengawalan ketat.

Israel pun kemudian mencabut pagar serta kamera Pengawas dari kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Langkah tersebut pun disambut dengan imbauan dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas agar umat Islam kembali memenuhi Haram Al Sharif untuk menunaikan ibadah salat. (sym/hid)

0 Comments


EmoticonEmoticon