gempa bumi via eratekno.com
Gempa berkekuatan 7 skala Richter di Lombok masih menyisakan duka mendalam buat para korban hingga saat ini.
Sebenarnya, bagaimana gempa bumi bisa terjadi? Dan kenapa gempa bumi sering terjadi di Indonesia?
Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang dapat menimbulkan banyak kerusakan dan kerugian bahkan jatuhnya korban. Jika gempa bumi tersebut memiliki kekuatan yang cukup besar. Bahkan gempa bumi dapat menyebabkan timbul bencana lainnya seperti tsunami, gunung meletus dan tanah longsor.
Semakin besar skala atau pun ukuran penyebab gempa bumi, maka semakin besar pula goncangan gempa bumi yang dapat ditimbulkannya. Dan semakin besar goncangan yang terjadi, maka semakin besar pula tingkat kerusakan infrastruktur yang mungkin ditimbulkannya.
Bagaimana gempa bumi bisa terjadi? Gempa bumi terjadi karena adanya gerakan mendadak di dalam Bumi, di bawah permukaan sampai kedalaman sekitar 660 km (ingat bahwa Bumi mempunyai jari-jari sekitar 6371 km). Bumi kita ini terdiri dari lempeng-lempeng. Gerakan mendadak di dalam Bumi dapat terjadi akibat adanya lempeng-lempeng Bumi yang saling bertabrakan, saling bergesekan atau saling menjauhi.
Apakah gempa bumi bisa diprediksi? Dilansir dari liputan6.com, gempa tidak bisa diramal atau diprediksi. Hal itu ditegaskan Suhardjono, Kepala Bidang Gempa Bumi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG).
Menurut Suhardjono, yang bisa dilakukan oleh BMG adalah memberikan informasi setelah terjadinya gempa. Misalnya pusat gempa berada di tengah laut, BMG akan memberikan informasi seputar kemungkinan terjadinya tsunami atau tidak.
Berdasarkan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) yang digunakan untuk mengukur intensitas gempa, getaran pada skala I MMI biasanya tidak dirasakan. Sedangkan pada skala II MMI getaran dirasakan oleh beberapa orang dan bisa dilihat dari bergoyangnya benda-benda ringan yang digantung. Skala III MMI getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan dilewati sebuah truk besar. Pada skala IV dan V MMI biasanya gempa menyebabkan kaca jendela pecah serta menimbulkan kerusakan pada bangunan.
Kenapa gempa bumi sering terjadi di Indonesia? Dua penyebab utama sering terjadinya gempa di wilayah Indonesia adalah karena Indonesia terletak di jalur Ring of Fire kawasan Pasifik dan menjadi pusat pertemuan beberapa lempeng bumi seperti lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Baca Juga : Perlu Diketahui! Inilah Tanda Alam yang Memberitahu Bahwa Akan Terjadi Gempa Bumi
Gempa Bumi dalam Al Quran
ilustrasi al quran via medium.com
Al Quran dan sains tidak bisa dipisahkan saat ditemukan fenomena yang terjadi di alam semesta. Tidak hanya terkait penciptaan alam semesta, Al Quran juga menjelaskan Bumi beserta isinya, termasuk fenomena gempa bumi dalam Al Quran pun juga ada.
وَجَعَلْنَا فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِهِمْ وَجَعَلْنَا فِيهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ
"Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk." (QS. Al-Anbiya Ayat 31)
Dalam ayat yang lain, Allah berfirman bahwa gunung yang ada di Bumi berperan sebagai penstabil agar Bumi tidak guncang.
وَأَلْقَىٰ فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ وَأَنْهَارًا وَسُبُلًا لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Apa saja penyebab gempa bumi?
ilustrasi penyebab gempa bumi via gempapadang.wordpress.com
Apa saja penyebab gempa bumi? Penyebab terjadinya gempa bumi pada umumnya dikarenakan adanya pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Agar lebih jelasnya, berikut penjelasannya.
1. Runtuhnya Gua
Dugaan para ahli tempo dulu, bahwa gempa bumi terjadi akibat runtuhnya gua-gua raksasa yang terdapat di dalam bumi. Dugaan itu sama sekali tidak benar, sebab keruntuhan seperti itu tidak pernah ada. Kalau saja terjadi keruntuhan di dalam bumi, hal itu hanya mungkin pada daerah pertambangan bawah tanah (under ground), penggalian batukapur dan sejenisnya. Akan tetapi keruntuhan yang terjadi hanya dapat menimbulkan getaran bumi yang sangat kecil dan bersifat setempat (lokal) kekuatannya berkisar antara 2 hingga 3 pada Skala Richter.
2. Peledakan Gunung api
Aktivitas gunung api dapat juga dianggap sebagai penyebab terjadinya gempa bumi. Gempa bumi yang diakibatkan oleh aktivitas gunung api disebut gempa bumi vulkanik. Gempa bumi ini akan selalu terjadi baik sebelum, selama, maupun setelah suatu gunung api meledak. Sedangkan penyebab gunung api yaitu karena terjadinya persentuhan antara magma, dinding gunung api, dan tekanan gas di dalam dapur magma. Gunung api juga dapat terjadi karena perpindahan magma secara tiba-tiba di dalam dapur magma. Kekuatan gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas vulkanik sebenarnya sangat lemah dan hanya terasa di wilayah sekitar gunung api tersebut. Dari seluruh bencana gempa bumi yang terjadi, yang termasuk gempa bumi vulkanik hanya sebesar 7% saja. Walaupun demikian kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi vulkanik cukup luas, sebab gempa bumi vulkanik biasanya disertai pula dengan meletusnya suatu gunung api.
Berdasarkan posisi kegiatan magma (kedudukan sumber gempanya), maka gempa bumi vulkanik dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu gempa bumi vulkanik dalam, gempa bumi vulkanik dangkal, gempa bumi ledakan, dan getaran vulkanik atau tremor.
3. Tabrakan (Impack)
Awalnya banyak juga yang percaya bahwa gempa bumi disebabkan adanya meteor atau shooting star yang menabrak bumi pada tahun 1908 di Rusia, suatu bintang beralih (meteor) jatuh dan mengakibatkan terjadinya lubang yang sangat besar menyerupai sebuah kawah. Walaupun gelombang tekanan akibat jatuhnya meteor tersebut tercatat sampai ke kota London di Inggris, akan tetapi efeknya sama sekali tidak terekam pada alat pencatat getaran gempa bumi (seismograf). Ini berarti getaran yang ditimbulkan akibat tabrakan meteor dengan bumi kekuatannya sangat kecil sekali. Lagi pula tabrakan yang demikian sebenarnya sangat jarang terjadi di bumi.
4. Kegiatan Tektonik
90% dari seluruh peristiwa gempa bumi di bumi terjadi karena adanya kegiatan tektonik. Gempa bumi yang disebabkan oleh kegiatan tektonik memiliki efek yang sangat serius. Gempa bumi ini berkaitan dengan kegiatan gaya tektonik yang terus berlangsung dalam proses pembentukan gunung-gunung, terjadinya faults (patahan-patahan batuan) dan tekanan atau tarikan dari pergerakan berbagai lempeng batuan penyusun kerak bumi.
Gempa bumi tektonik terjadi karena adanya pelepasan tenaga pada saat pergeseran lempengan plat tektonik. Teori dari tektonik plate menjelaskan bahwa keadaan litosfer atau kulit bumi yang menutupi permukaan bumi tidak utuh, melainkan terpecah-pecah berbentuk lempeng, yang mana satu sama lain ada yang bergerak saling menjauh, bertumbukan, dan berpapasan. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga bertabrakan dan berpecah-pecah satu sama lainnya. Gerakan litosfer tersebut terjadi karena adanya gerakan astenosfer yang sifatnya cair kental. Hal tersebut menyebabkan terjadinya gempa tektonik.
Apa saja dampak gempa bumi?
ilustrasi dampak gempa bumi via nulis.co.id
1. Kerusakan Bangunan
Gempa berkekuatan tinggi bisa menyebabkan runtuhnya bangunan secara total. Puing-puing dari bangunan yang runtuh merupakan bahaya utama dalam gempa karena efek turunnya benda-benda berat dan besar bisa mematikan bagi manusia. Gempa berkekuatan tinggi mengakibatkan pecahan cermin dan jendela, yang juga membawa bahaya bagi manusia.
2. Kerusakan Infrastruktur
Gempa bumi bisa menyebabkan saluran listrik tumbang. Ini berbahaya karena kabel hidup yang terbuka bisa menyetrum manusia atau menyalakan api. Gempa besar dapat menyebabkan pecahnya jalan, jalur gas, dan jaringan pipa air. Saluran gas yang rusak bisa menyebabkan gas lepas yang dapat mengakibatkan ledakan dan kebakaran, yang mungkin sulit ditangani.
3. Tanah Longsor dan batuan beku
Saat gempa terjadi, bebatuan besar dan bagian tanah yang terdapat di atas dapat tergelincir, akibatnya, longsor terjadi dengan cepat turun ke lembah. Tanah longsor dan batuan beku bisa menyebabkan kerusakan dan kematian bagi masyarakat yang tinggal di daerah peggunungan.
4. Gempa Bumi Bisa Mengakibatkan Banjir
Gempa berkekuatan tinggi bisa memicu retakan di dinding bendungan yang kemudian menyebabkan runtuhnya bendungan. Air yang terbendung akan mengirim dan mengamuk ke daerah-daerah terdekat yang menyebabkan banjir besar-besaran.
5. Gempa Bumi Bisa Memicu Tsunami
Tsunami adalah rangkaian tremor laut yang panjang yang dipicu oleh gempa bumi atau letusan gunung berapi di bawah laut. Tsunami dapat menghapus seluruh wilayah pesisir. Contoh dari gempa dan tsunami adalah yang terjadi pada tanggal 11 Maret 2011 yang melanda pantai Jepang yang menyebabkan lebih dari 18.000 orang tewas. Contoh lainnya adalah peristiwa Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004.
6. Pencairan Tanah (Likufikasi)
Pencairan tanah merupakan fenomena dimana tanah menjadi lembek dan kehilangan kekuatannya. Bila sedimen yang terdiri dari kadar air tinggi mengalami getaran konstan, tekanan air yang tertahan di pori sedimen perlahan meningkat. Pada akhirnya, sedimen kehilangan hampir semua kekuatan kohesif dan mulai berakting seperti cairan. Bangunan yang dibangun di atas tanah liat ini tergelincir atau tenggelam ke dalam tanah. Gempa bumi bertanggung jawab atas sebagian besar peristiwia pencairan tanah yang terjadi di seluruh dunia. Contoh khas fenomena likuifaksi adalah gempa bumi 1692 di Jamaika yang mengakibatkan kehancuran kota Port Royal.
Baca Juga : Fakta Dibalik Gerhana Bulan yang Disangka Sangat Berbahaya dan Mistis, Ternyata Begini
Nah, itulah penjelasan tentang apa saja penyebab gempa bumi dan dampak gempa bumi. Mudah-mudahan Allah selalu melindungi kita dimanapun kita berada. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.
0 Comments
EmoticonEmoticon