Jakarta: Synchronize Festival 2018 telah dimulai. Festival yang digelar di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, pada 5, 6 & 7 Oktober 2018 ini menghadirkan ratusan musisi dari berbagai genre musik.
Pada hari pertama penyelenggaraan, festival dibuka dengan penampilan grindcore "nyeleneh" asal Bandung, Mesin Tempur. Seperti aksi-aksi lainnya, Mesin Tempur selalu memberikan kenang-kenangan untuk penontonnya. Kali ini, grup yang selalu memakai topeng dan anonim itu membagi-bagikan celana dalam dan bra, dengan cara melemparkan dari atas panggung.
Mesin Tempur tampil di Dynamic Stage, panggung terbesar festival ini. Mereka tampil 30 menit, dimulai pada pukul 17:00.Aksi Mesin Tempur di Synchronize Festival 2018 (Foto: Medcom/Shindu)
Pada waktu bersamaan, tampil pula Adhitya Sofyan, Lightcraft, Jakarta Blues Factory, Vira Talisa dan Daramuda Project.
Dari pantauan Medcom.id, nyaris seluruh penampil pada sore perdana Synchronize Festival cukup banyak ditonton. Area Gigs Stage yang menampilkan Adhitya Sofyan bahkan penuh sesak hingga pihak penyelenggara menutup akses agar suasana tetap kondusif.
Daramuda Project di XYZ Stage juga menarik banyak penonton. Proyek musik baru dari Rara Sekar, Danilla dan Sandrayati Fay ini dikenal kritis menyuarakan isu lingkungan hidup dan kemanusiaan. Saat tampil di Synchronize, Daramuda Project menyorot bagaimana body shaming sudah begitu lazim ditemui di media sosial dan lingkungan sosial. Padahal, menurut mereka body shaming adalah awal dari tindakan anti-empati.
Vira Talisa di Synchronize Festival 2018 (Foto: Medcom/Shindu)
Hari pertama Synchronize Festival diisi oleh beberapa nama besar, di antaranya Koil, Barasuara, Maliq & D'Essentials dan Naif.
(ELG)
0 Comments
EmoticonEmoticon