Taraweh Backpacker

Catatan Asep Haryono

Mungkin terinspirasi pada kegiatan jalan jalan namun dalam menyemarakkan ibadah di bulan suci Ramadhan 1438 Hijriah ini, saya sudah merencanakan untuk melakukan kegiatan Silaturahmi dari satu masjid ke masjid yang lain dalam kegiatan yang saya sebut sebagai "Taraweh Backpacker" selama sebulan penuh.  Masjid yang saya tuju saya pilih secara random (acak). Di mana hati saya ini condong ke suatu masjid dan Insya Allah saya segera meluncur ke masjid tersebut.  Selalu mengikuti kata hati Insya Allah

Mungkin karena dasarnya saya suka dengan kegiatan berjalan atau traveling, maksud dan tujuan yang utama adalah ingin mempelajari dan melihat lihat aktifitas bulan Ramadhan di masjid yang saya kunjungi sekaligus Taraweh Berjamaah. Intinya semacam Taraweh Keliling.  Banyak yang sudah lebih dahulu melakukan aktifitas Taraweh Keliling seperti ini. Nah layaknya orang yang melakukan travelling, tentu ada persiapan yang harus dilakukan. Saya sendiri selalu menyiapkan:

  • Sepeda Motor sebagai kendaraan untuk melakukan kegiatan Taraweh Keliling ala Backpacker ini
  • Surat surat kendaraan
  • Helm keselamatan
  • Jaket untuk menahan panas atau cuaca dingin. Biasanya sepulang shalat Taraweh sudah agak larut malam dan itu cuacanya mulai dingin.
  • Alat komunikasi mobile seperti Android dengan koneksi internet, buku catatan dan alat tulis, charger
  • Uang secukupnya baik dalam bentuk cash (tunai) atau membawa ATM jika diperlukan sewaktu waktu
  • Tidak perlu membawa banyak makanan dalam tas.  Karena sudah dalam bulan Ramadhan, Insya Allah sajian untuk berbuka puasa biasanya sudah banyak tersedia di banyak Masjid.  Atau berbuka puasa di masjid yang menjadi tujuan atau destinasi
Saat artikel ini ditulis dan tayang di blog kesayangan saya www.simplyasep.com sudah memasuki malam Ramadhan ke 12.  Ada banyak catatan yang saya dapatkan dari kunjungan Taraweh Keliling ini.

Salah satu yang menarik adalah saat berkunjung ke Masjid Al Muhtadin yang berlokasi di kampus Universitas Tanjungpura yang didahului oleh kegiatan Bukber (Buka Puasa Bersama-red), ada seorang jamaah yang menyalami saya sambil (mencoba) mencium tangan saya.  Kaget juga diperlakukan seperti itu.  Dan orangnya SKSD (sok kenal sok dekat) dan seperti sudah lama kenal saya, padahal seingat saya sih saya tidak mengenal sama sekali.   Namun saya "menutupi" nya dan berpura pura saya juag kenal dengannya.  Anggaplah Ukhuwah Islamiyah, persaudaraan sesama muslim.

Bagaimana dengan Buka Puasa nya?
Well, tentu saja buka puasanya di Masjid terdekat dan atau di Masjid yang saya rasakan nyaman untuk berbuka puasa dan jumlahnya memadai.  Masjid Al Muhtadin UNTAN termasuk salah satu masjid di kota Pontianak yang saya tau selalu menyediakan takjik buka puasa (kue kue dan minuman ringan) dengan jumlah yang sangat memadai, dan terbuka untuk umum.

Walaupun sepanjang pengamtan saya yang berbuka puasa di sana rata rata mahasiswa karena Masjid ini terletak di dalam kampus, namun pada dasarnya ini Masjid untuk umum.  So eh jadi siapa saja silahkan datang untuk berbuka puasa bersama.  Ada kenikmatan tersendiri menikmati Takjil berbuka puasa bersama sama dengan jamaah lainnya.  Ada kedamaian, ada kelucuan dan ada ketenangan di sana.

Tidak semua masjid yanh saya kunjungi dari malam pertama hingga saat artikel ini tayang di Malam ke 12, menyediakan buka puasa "berat" (baca Nasi Kotak atau nasi bungkus-red).  Beberapa masjid menyediakan Buka Puasa berat untuk para Jamaahnya, dan beberapa lagi lainnya hanya Takjil ringan saja.  Pada umumnya sajian Buka Puasa ini berasal dari pos kas masjid yahg bersangkutan dan ada juga yang berasal dari Pos donatur atau sumbangan dari jamaah lain baik yang bersifat memenuhi undangan (himbauan) atau sumbangan secara spontan.

Masih ada beberapa hari ke depan, misi saya ilal masjid dalam rangka mempererat Ukhuwah Islamiyah, menyebarkan dakwah kebaikan dalam balutan kegiatan Taraweh Backpacker atau Taraweh Keliling ini akan berjalan (in progress) hingga menjelang datangnya Hari Raya IEdul Fitrie 1 Syawal Insya Allah.   (Asep Haryono)


BUKA DI JALAN :  Seperti layaknya Traveller, makan buka puasa pun kadang harus "ngacir" cari lokasi yang tenang untuk disantap.  Biasanya sih hasil "ngalap" dari masjid masjid. Hehehe.  Foto Asep Haryono
BUKA DI JALAN :  Seperti layaknya Traveller, makan buka puasa pun kadang harus "ngacir" cari lokasi yang tenang untuk disantap.  Biasanya sih hasil "ngalap" dari masjid masjid. Hehehe.  Foto Asep Haryono

0 Comments


EmoticonEmoticon