Safari Ramadhan 1438 H : Masjid Darunnajah Serdam Langit Atapnya Miirp Legian Paradiso Bali

Catatan Asep Haryono

SERDAM : Masjid Darunnajah serdam ini beralamat di Jl. Sungai Raya Dalam, Sungai Raya, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78117.  Foto Asep Haryono
SERDAM : Masjid Darunnajah serdam ini beralamat di Jl. Sungai Raya Dalam, Sungai Raya, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78117.  Foto Asep Haryono

MAKMUR : Bagian dalam Masjid Darunnajah Serdam yang penuh. Bagian depannya untuk shaf laki laki, dan perempuan dibelakang. Foto Asep Haryono
MAKMUR : Bagian dalam Masjid Darunnajah Serdam yang penuh. Bagian depannya untuk shaf laki laki, dan perempuan dibelakang. Foto Asep Haryono


Tidak terasa , waktu berjalan begitu cepat.  Baru kemarin memasuki DAY01 Ramadhan 1438 Hijriah , dan sekarang sudah memasuki Malam Ramadhan yang ke 13 - Safari Ramadhan 1438 Hijriah Taraweh Backpacker saya kali ini jatuh pada Masjid Darunnajah Serdam Pontianak.

Kata "SERDAM" di sini merupakan singkatan dari "Sungai Raya Dalam". Masyarakat Pontianak memiliki banyak sekali abbreviation (Penyingkatan) nama alamat seperti yang saya sebut tadi. Beberapa nama penyingkatan lainnya yang umum di Pontianak antara lain Kobar (Kota Baru), Dansen (Danau Sentarum), GAMA (Gajah Mada) dan banyak lagi lainnya.  Seperti apakah keseruan Ukhuwah Islamiyah dalam Taraweh Keliling saya kali ini di Masjid Darunnajah Serdam, berikut catatannya.

Saya berbuka puasa dan Shalat Magrib berjamaah terlebih dahulu di Masjid Kapal Munzalan I dan bertemu secara langsung dengan Ustad Lukmanulhakim dan Bang H.Muhammad Nur Hasan.  

Anehnya saat saya berbincang sebentar saja dengan Ustad Lukmanulhakim saya agak gerogi, mulut saya seperti terkunci dan nyaris tidak bisa lancar bicaranya.  Saya sampaikan niat dan harapan Bapak H.Muhdi kepada beliau. "Insya Allah kita ikhtiar semoga terkabul Munzalan 3 di Siantan, Aaminnn" kata Ustad Lukmanulhakim. Selepas Buka Puasa dan Shalat Magrib berjamaah, saya pun segera meluncur ke Masjid Darunnajah Serdam yang jaraknya cukup dengan dengan Munzalan 2 itu

WC Paling Mewah
Saya cek kondisi battery ANdroid Samsung J1 saya sudah menunjuk ke angka critilcal yakni 27 persen.  Semoga masih cukup untuk mendokumentasikan atau mengambil gambar saat berada di Masjid Darunnajah Serdam itu.   Mungkin sebaiknya saya menyiapkan full battery saat traveling Taraweh keliling ala backpaker ini, dan atau boleh juga membeli charger SAMSUNG sesuai dengan tipe Android saya.   Nasehat yang bijak untuk diri saya sendiri. Hiehiheihee. Oke lanjut lagi ya.

Saya pun memarkir Motor Honda SupraFIT jadul saya di bagian samping daripada Masjid Darunnajah Serdam.  Jamaah tidak diperkenankan memarkir kendaraan roda duanya di dalam kawasan bagian dalam Masjid Darunnajah Serdam itu.  

Tak lama kemudian, saya memasuki bagian samping Masjid Darunnajah Serdam dan langsung mengambil beberapa foto di sekelilingnya.  Harapan saya masih tinggi sang ANdroid masih mampu merekam foto dengan sisa battery yang sudah "Senin Kamis" itu.  Dan syukur Alhamdulillah masih cukup sampai selesai Tarawih Berjamaah.  Yihaaaaaaaaaaa.

MEWAH : Bagian WC Pria dan Wanita di Masjid Darunnajah Serdam ini  hanya bersebelahan. Inilah salah satu Masjid yang memiliki WC nya termewah kelas HoTEL berbintang. Berkaca transparan. Foto Asep Haryono
MEWAH : Bagian WC Pria dan Wanita di Masjid Darunnajah Serdam ini  hanya bersebelahan. Inilah salah satu Masjid yang memiliki WC  paling mewah kelas HoTEL berbintang. Berkaca transparan. Foto Asep Haryono

Yang unik daripada Masjid Darunnajah Serdam  inu adalah Kamar Mandi yang merangkap WC ini.  Saya perhatikan bentuknya memiliki kemiripan yang sangat tinggi seperti kamar mandi Hotel Berbintang.  Bagian dalamnya ada tempat Wudhlu yang berkaca transparan. Memang tidak ada shower, namun bentuknya artistik, dan terkesan salah satu masjid yang memiliki WC paling mewah dari masjid masjid yang pernah saya kunjungi selama kampanye Taraweh Keliling ala Backpackeran ini.

Untuk air Wudlunya dibagi dua. Yang khusus untuk Jamaah perempuan dibedakan dengan tempat wudhlu untuk jamaah prianya.   Ada banyak tempat duduk dan meja TK untuk anak anak yang belajar mengaji. "Iya memang ada TPA Al Quran di sini pak, dan murid muridnya rata rata anak SD sekitar umur 7-11 tahun, dan belajarnya di tempat ini" kata salah seorang Jamaah yang sedang sibuk menggelar karpet untuk pelaksanaan Shalat Tarawih berjamaah.

Pembatas Yang Kurang Memadai.
Sudah lazim dalam sebuah masjid ada batas atau pembatas untuk Shaf Jamaah Sholat Perempuan dan Barisan Shaff Jamaah Laki laki.  Pada umumnya dibatasi oleh Kain penutup yang tebal hingga tidak tembus pandang dari luar.

Soal warna kain pembatas tidak ada masalah boleh hitam, hijau atau putih.  Hal ini dirasa perlu agar tidak terjadi saling "curi pandang" antara Jamaah Pria dan Jamaah wanita.  Itulah sebabnya perlu ada pembatas yang benar benar membatasi kedua kelompok jamaah yang berbeda jenis kelamin ini.  Nah silahkan coba simak satu buah foto yang berhasil saya ambil di bawah ini.  Apa kesan dan komentar kalian terhadap foto di bawah ini

MAKMUR : Bagian barisan Shalat kelompok perempuan dibelakang kaum laki laki. Sayangnya pembatasnya tidak memadai. Harusnya tertutup.  Foto Asep Haryono
DIBELAKANG : Bagian barisan Shalat kelompok perempuan dibelakang kaum laki laki. Sayangnya pembatasnya tidak memadai. Harusnya tertutup sehingga tidak terjadi curi pandang.  Foto Asep Haryono

Saya memang kurang paham dalili dalil atau dasar hukum sesuai dengan syarait Islam mengenai pembatas pandangan ini.  Memang sebaiknya pembatas Sholat Barisan Perempuan diberi kain penutup atau tirai yang tebal meninggi dan benar benar membatasi pandangan dari pihak laki laki.   Sayangnya itu tidak saya dapatkan saat Shalat Tarawih berjamah di Masjid Darunnajah Serdam ini. Itu sebenarnya yang saya harapkan segera bisa dipikirkan oleh pihak oenyelengara atau pengurus Masjid Darunnajah Serdam ini

Mirip Legian Paradiso Bali
Keunikan lainnya yang saya dapatkan dalam Taraweh Keliling di 
Masjid Darunnajah Serdam ini adalah bentuk laingit langit dalam masjidnya yang bercorak kayu atau berbahan dasar kayu.  Bentuk langit langit bagian dalam Masjid Darunnajah Serdam  ini dalam pandangan saya mempunyai kemiripan dengan langit langit Hotel Legian Paradiso Denpasar Bali. 

Cuma bedanya kalau langit atap 
Masjid Darunnajah Serdam ini dilengkapi dengan beberapa buah Kipas Angin besar, sedangkan bagian atap daripada Hotel Legian Paradiso Denpasar Bali tidak ada kipasnya.  Namun bentuk kayu penyanggah dan bahan kayu atapnya berbentuk nyaris sama ata mendekati persamaan.  Setidanya itu dalam pandangan saya.  Mungkin anda melihatnya punya pretensi atau pandangan tersendiri? Silahkan komentarnya, dan mohon pencerahannya


MIRIP LEGIAN PARADISO BALI : Bagian atap atau langit langit Masjid Darunnajah Serdam ini mengingatkan saya pada Hotel Legian Paradiso Bali  Langitnya mirip sekali.  Foto Asep Haryono
MIRIP LEGIAN PARADISO BALI : Bagian atap atau langit langit Masjid Darunnajah Serdam ini mengingatkan saya pada Hotel Legian Paradiso Bali  Langitnya mirip sekali.  Foto Asep Haryono

Bandingkan dengan foto di bawah ini.
Sekilas ada kemiripan. Setidaknya dalam pandangan saya.
Atap langit lobby Hotel Legian Paradiso Bali. Foto dokumen Asep Haryono/Kangguru Indonesia champion
Atap langit lobby Hotel Legian Paradiso Bali. Foto dokumen Asep Haryono/Kangguru Indonesia championooooooo

MC  Intonasinya Menarik
Sebagai penutup catatan saya dalam Taraweh Keliling di Masjid Darunnajah Serdam ini adalah pendapat saya terhadap Master of Ceremony (MC) atau petugas yang biasa memberikan kata pengantar mengenai siapa yang menjaidi Imam Sholat Tarawih dan Isya , Siapa yang memberi Kultum dan lain sebagainya itu dalam memberikan informasinya kepada para Jamaah sangat memikat.    Intonasinya mirip crew kabin pesawat yang memberikan instruksi keselamatan di dalam pesawat sebelum take off.   Mirip sekali.

Sedangkan kalau dari getar pita suaranya yang berat, saya punya keyakinan sang "MC" sudah adalah orang dewasa.  Walau ada juga remaja yang memiliki suara berat.  Saya sendiri kurang yakin seperti apa orang yang memberi informsi kepada jamaah 
Masjid Darunnajah Serdam, karena hanya suaranya saja yang terdengar, orangnya tidak terlihat.

Untuk bilangan Rakaatnya adalah 8 dan ditambah dengan witir jadi totalnya adalah 3.    Formatnya adalah dua salam.  Untuk Shalat Witirnya di rakaat yang ketiga, sang Imam hanya membacakan Surat Al Ikhlas saja, dan tidak disertai dengan Surat An-Nas dan Surah Al Falaq sebagaimana lazimnya pelaksanaan sholat sholat witir pada umumnya.    Merupakan pengalaman yang menarik sekaligus berkesan juga saya akhirnya bisa bersilaturahmi dengan para Jamaah Taraweher (Maksudnya jamaah Taraweh-red) 
Masjid Darunnajah Serdam ini.  (Asep Haryono)


0 Comments


EmoticonEmoticon