TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pencabutan pembatasan di komplek al-Aqsa adalah keputusan yang sulit, namun hal itu harus dilakukan demi alasan keamanan. Nentanyahu mendapat tekanan di dalam negeri, setelah memutuskan untuk mencabut pembatasan di al-Aqsa.
"Saya memperhatikan perasaan publik, saya mengerti perasaan itu. Saya tahu, bahwa keputusan yang kami buat bukanlah hal yang mudah. Namun, sebagai Perdana Menteri Israel, sebagai orang yang memikul tanggung jawab untuk keamanan Israel, saya harus membuat keputusan dengan kesejukan dan kebijaksanaan," ucap Netanyahu, seperti dilansir JTA pada Minggu (30/7).
"Saya melakukan itu dari pandangan gambaran besar, pandangan luas tentang tantangan dan ancaman yang dihadapi kita. Beberapa dari mereka tidak diketahui publik dan seperti sifat hal yang saya tidak bisa detail. Saya mengerti perasaan publik. Saya juga memahami tugas kepemimpinan, dari mereka yang duduk di kursi ini dan memikul tanggung jawab tertinggi untuk keamanan Israel, dan begitulah saya bertindak," sambungnya.
Netanyahu, yang berbicara di pertemuan Kabinet turut menyampaikan, kalau dia telah memberi kuasa untuk memperkuat pasukan keamanan di Temple Mount dan di seluruh Kota Tua Yerusalem. Temple Mount adalah nama lain dari komplek al-Aqsa.
Selain itu, ia juga menginstruksikan Polisi Israel dan Kabinet untuk menyetujui anggaran sebesar USD 28 juta untuk pengembangan dan akuisisi teknologi untuk menciptakan solusi keamanan baru untuk situs ini.
0 Comments
EmoticonEmoticon