Vietnam Mendesak Indonesia Selidiki Penembakan Nelayannya Oleh TNI AL




HANOI,- 28 Juli (Reuters) - Vietnam telah meminta Indonesia untuk menyelidiki dan mengklarifikasi laporan bahwa angkatan laut Indonesia menembak dan melukai dua nelayan Vietnam di Laut Cina Selatan.

Menteri Luar Negeri Pham Binh Minh mengatakan kepada menteri luar negeri Indonesia Retno Marsudi melalui telepon bahwa kejadian yang dilaporkan "sangat serius ... dan tidak sesuai dengan hubungan kemitraan strategis antara Vietnam dan Indonesia," kata kementerian luar negeri Vietnam dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

"Vietnam sangat prihatin dengan kejadian ini dan mengusulkan agar Indonesia segera menyelidiki dan mengklarifikasi kejadian tersebut dan menginformasikan Vietnam akan hasilnya dan untuk menghentikan pengulangan tindakan serupa," Minh mengutip.

Awal pekan ini, sebuah komite penyelamat laut Vietnam mengatakan angkatan laut Indonesia telah menembak dan melukai nelayan Vietnam akhir pekan lalu.

Perahu Vietnam berjarak sekitar 132 mil laut (245 km) tenggara pulau Con Dao saat para nelayan ditembak pada Sabtu malam, kata komite pencarian dan penyelamatan provinsi Binh Dinh di situsnya.


Laporan itu dikeluarkan dari situs web keesokan harinya.

Menteri luar negeri Indonesia mengatakan kepada Reuters bahwa informasi yang diberikan oleh angkatan laut negaranya mengenai kejadian tersebut berbeda dan mengatakan bahwa penangkapan ikan ilegal yang melibatkan Vietnam telah menjadi isu jangka panjang.

Marsudi mengatakan dalam sebuah pesan teks bahwa dia telah menggarisbawahi menteri luar negeri Vietnam pentingnya negara-negara yang menyelesaikan negosiasi mengenai zona ekonomi eksklusif mereka. Dia mengatakan keduanya akan bertemu di Manila dalam sebuah forum regional bulan depan.

Angkatan laut Indonesia belum mengomentari insiden tersebut.

Perselisihan mengenai hak penangkapan ikan dan pengeboran minyak telah memicu ketegangan di Laut China Selatan, dimana sekitar $ 5 triliun barang dikirim setiap tahun.

China mengklaim hampir seluruh lautan, namun Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan juga memiliki klaim.


Meskipun Indonesia mengatakan bahwa ini bukan sebuah partai dalam perselisihan, negara tersebut baru-baru ini menamai wilayah utara zona ekonomi eksklusifnya, dengan mengklaim klaim maritimnya sendiri.

Koordinat yang diberikan oleh komite pencarian dan penyelamatan Vietnam mengindikasikan bahwa penembakan yang terjadi di dekat wilayah Indonesia sekarang menyebut Laut Natuna Utara.

Indonesia telah menenggelamkan ratusan kapal asing saat ini menangkap penangkapan ikan secara ilegal di perairannya sejak Presiden Joko Widodo melakukan tindakan keras terhadap perburuan ikan pada tahun 2014.

Indonesia dan Vietnam mengatakan pada bulan Mei bahwa mereka akan memulai penyelidikan bersama setelah laporan bahwa penjaga pantai Vietnam telah mencoba membebaskan lima kapal nelayan dan awak mereka yang ditahan di perairan dekat Kepulauan Natuna di Indonesia.

0 Comments


EmoticonEmoticon