Kebakaran hutan dan lahan seluas 64 hektar di Kabupaten Aceh Barat menimbulkan polemik baru. Ratusan monyet merah turun gunung setelah habitatnya ikut terbakar. Yang bikin heboh, monyet-monyet tersebut justru menyerang warga di sekitar.
Hari Minggu lalu, setidaknya tiga orang dilarikan ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.
Warga pun ketakutan. Pasalnya monyet tersebut terus mengintai aktivitas warga saat siang hingga malam hari. Bahkan warga di desa tersebut memilih berdiam diri dirumahnya dan meningalkan aktivitasnya di kebun, apalagi monyet-monyet itu tidak lagi memakan buah tetapi memangsa manusia.
Saksi mata, Nurdin (45) mengatakan, monyet tersebut diperkirakan berjumlah ratusan ekor lebih dan telah menghuni pinggiran kampung sejak zaman penjajahan Belanda. Namun hanya dua ekor yang paling kejam, yaitu monyet merah dan monyet putih.
"Monyet ini sangat aneh, karena saat dilakukan pemburuan mereka justru menghilang. Bahkan tahu siapa orang yang mau membunuhnya. Setelah warga sudah pulang dia baru muncul dan mengamuk mencari orang-orang yang datang memburu untuk membalas dendam," kata Nurdin, Jumat (4/7/2017).
Nurdin berharap, aparat kepolisian dan TNI untuk sama-sama turun dan membantu warga memburu monyet itu, karena sudah sangat meresahkan.
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) itu terjadi di lima kecamatan, yakni Woyla, Meureubo, Sama Tiga, Johan Pahlawan, dan Arongan Lambalek.
Penyebabnya, kata Sutopo, masyarakat membersihkan lahan dengan cara membakar sisa tanaman. "Akibatnya api menyebar ke lahan lain," kata Sutopo melalui keterangan tertulis. (bbs)
0 Comments
EmoticonEmoticon