Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar

Catatan Asep Haryono

Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan dan kesatuan bangsa.  Sejak kita bersekolah dasar atau TK hingga ke Perguruan Tinggi, penggunaan bahasa Indonesia semakin mengemuka. Tren berbahasa asing di era keterbukaan dan globalisasi ini memang harus diakui menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia yang cinta bahasa nasional dan persatuannya. Tidak ada larangan untuk berbicara bahasa asing. Orang yang biasa berbahasa asing tidak otomatis orang tersebut tidak cinta Indonesia. Banyak parameter dan ukuran yang harus kita diskusikan terlebih dahulu sebelum memberi judge (penilaian) seseorang tidak nasionalis.

Perlu Belajar Bahasa Indonesia
Banyak orang yang tidak tau bahwa orang asing (bule-red) pun sebenarnya juga mempelajari Bahasa Inggris, yang notabene bahasa mereka sendiri.  Orang bule saja masih belajar bahasa Inggris padahal mereka berasal dari negara berbahasa Inggris.  Oleh karena itu pelajaran Bahasa Indonesia juga penting untuk diindahkan dan dipelajari orang masyarakat kita sendiri.

BERBEDA : Dua kalimat di dalam foto ini sama sekali tidak ada kaitan satu sama lainnya, dan juga bukan terjemahan satu sama lainnya.   Foto Asep Haryono
BERBEDA : Dua kalimat di dalam foto ini sama sekali tidak ada kaitan satu sama lainnya, dan juga bukan terjemahan satu sama lainnya.   Foto Asep Haryono

Ada sesuatu yang membuat kita bertanya kepada diri sendiri, sampai sejauh manakah penguasaan bahasa Indonesia saat ini?  Jelas terdengar sepele, Bahasa Indonesia kita sudah mahir karena memang sejak kecil hingga sekarang kita sudah mampu dan bahkan fasih berbahasa Indonesia bahkan tanpa harus menempuh studi atau kuliah jurusan Bahasa Indonesia.  

Bagaimana dengan Bahasa Asing misalnya Bahasa Inggris?  Kita tentu berasumsi orang bule anak anak pun sudah fluent (mahir) berbahasa Inggris karena memang mereka berasal dari negara berbahasa inggris (english speaking countries).

Sering Salah Berbahasa

Banyak orang yang tidak tau bahwa orang asing (bule-red) pun sebenarnya juga mempelajari Bahasa Inggris, yang notabene bahasa mereka sendiri.  Orang bule saja masih belajar bahasa Inggris padahal mereka berasal dari negara berbahasa Inggris.  Oleh karena itu pelajaran Bahasa Indonesia juga penting untuk diindahkan dan dipelajari orang masyarakat kita sendiri.

Ada banyak fenomena bahasa Indonesia yang menarik untuk kita coba diskusikan bersama sama di sini. Beberapa temuan yang sering kita dapatkan dalam kehidupan sehari hari dan ada di sekitar tempat tinggal kita adalah fenomena Bahasa Inggris yang ke Indonesiaan, dan begitupula sebaiknya yang Bahasa Indonesia yang ke Inggrisan.   Untuk lebih jelasnya silahkan di lihat beberapa contoh di bawah ini :
  • Pret Ciken (Fried Chicken)
  • Sayur Soap (Sayur Sop).
  • Mjion (Mizone)
  • Seefot (Seafood)
  • Known Burn (Tahu Bakar)
  • Snek (Snack)
  • Thangs You For Come To Fisiting Us (Thanks You For Visiting us)
  • Es Crime (Ice Cream)
  • Free Wife (Maksudnya Free Wifi)
  • Jual Pocer Pulsa (voucher)
  • Setarbak (Starbuck)

Nah silahkan sahabat dan teman teman bisa melihat sendiri fenomena Bahasa yang sudah saya sebutkan beberapa contoh di atas.  Silahkan memberi kan pendapat dan analisanya masing masing.  Apa yang sebenarnya sedang terjadi saat ini bagi kita sebagai pengguna Bahasa Indonesia atau sekaligus sebagai pecinta Bahasa Inggris.  

Apa yang sebenarnya terjadi?  Apa yang salah? Bagaimana fenomena bahasa ini bisa terjadi? Apa yang seharusnya kita lakukan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.   Bahkan bisa jadi ini akan terus terjadi seiring dengan semakin banyaknya orang yang menggemari atau bergaya dengan Bahasa Asing. Contoh contoh di atas justru menimbulkan gelak tawa dan kelucuan saat membacanya. Saya sendiri tidak dapat menahan ketawa saat membaca contoh contoh di atas

Bahkan antara teks Bahasa Indonesia dan teks Bahasa Inggris yang dipasang bersamaan juga memberikan pengertian yang ambigu.  Coba liat sekali lagi foto yang saya ambil saat saya berkunjung di POLAIR Polda Kalbar di daerah Siantan (Kalimantan Barat) di bulan Februari 2017 yang lalu. Teks di atas berbahasa Indonesia bertuliskan "Dilarang Merokok", dan teks di bawahnya berbaha Inggris bertuliskan " Thanks for your cooperation".   Kedua kalimat tersebut sudah benari dari segi tata bahasanya masing masing baik bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia.  Hanya saja orang bisa menafsirkan lain.

Bagi mereka yang kuran mengerti Bahasa Inggris bisa jadi terjemahan kalimat "Dilarang Merokok" dalam Bahasa Inggris adalah "Thanks for your cooperation".  Begitu sebaliknya orang akan menyangka terjemahan " Thanks for your cooperation" dalam bahasa Indonesia berarti "Dilarang Merokok".  Kalau sudah begini siapa yang bisa disalhkan?.  Begitu juga dengan "Mohon Antri" - "Entry Please".    Padahal dua kata tersebut berbeda maknanya satu sama lainnya.  "Mohon Antri" bukan terjemahan Bahasa Indonesia dari "Entry Please".   Ternyata Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar  itu bukanlah hal yang mudah. (Asep Haryono)

0 Comments


EmoticonEmoticon